Sabtu, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 22 November 2014 19:24 wib
8.137 views
Veteran Tentara Kanada Akan Bergabung dengan Kurdi Perangi Mujahidin Islamic State
KANADA (voa-islam.com) -Perang di Irak dan Suriah telah menarik tidak hanya mujahidin dari berbagai belahan dunia untuk berjihad di wilayah tersebut, tetapi juga menarik para petempur non Muslim seperti Syi'ah dan yang lainnya untuk membantu kelompok mereka memerangi mujahidin.
Setelah ribuan petemur Syi'ah terutama dari Iran dan Libanon membanjiri wilayah konflik di Irak dan Suriah, kini muncul berita bahwa veteran tentara Kanada dan juga AS bergabung dengan milisi Kurdi untuk melawan mujahidin.
Beberapa mantan tentara Kanada berencana untuk bergabung dengan milisi Kurdi memerangi Islamic State (IS) dalam beberapa pekan mendatang, media Kanada melaporkan pada hari Jumat (21/11/2014).
Peningkatan Setidaknya satu diantaranya sudah berada di Irak untuk memperkuat jajaran asing yang bertempur bersama Kurdi.
The Canadian Broadcasting Corporation mengatakan setengah lusin mantan personel angkatan bersenjata Kanada telah mendaftar, mengutip sumber tanpa nama. Sementara itu, surat kabar National Post mengatakan para veteran tersebut telah membentuk sebuah kelompok yang disebut First North American Expeditionary Force untuk membantu menghubungkan calon pejuang dengan unit Peshmerga dan untuk memberikan bantuan keuangan.
"Aku ditempatkan di Bumi ini untuk melakukan satu hal," CBC mengutip salah satu pria, yang bertugas di Afghanistan, mengatakan pada kondisi anonimitas. "Aku punya api ini dalam diriku. Aku masih ingin tentara."
Selain veteran Kanada, seorang wanita kelahiran Kanada yang berimigrasi ke Israel menjadi wanita asing pertama yang bergabung dengan Kurdi memerangi Islamic State di Suriah awal bulan ini.
Juru bicara urusan luar negeri Kanada Francois Lasalle mengatakan: "Kami menyadari warga negara Kanada telah bergabung dengan Kurdi." Namun dia mengatakan, pemerintah menyarankan menentang semua perjalanan ke Suriah dan Irak.
Jet-jet tempur Kanada bergabung dalam serangan udara pimpinan AS melawan Islamic State di Irak bulan lalu. Keputusan untuk bergabung dengan kampanye itu diikuti oleh serangan fatal pada dua tentara di Kanada pada bulan Oktober yang polisi katakan dilakukan secara mandiri oleh anggota baru radikal Islam.
Ian Bradbury, penyelenggara di First North American Expeditionary Force dikutip di National Post mengatakan kelompok itu memberikan dukungan logistik kepada seorang veteran berusia 26 tahun, Dillon Hillier, yang terbang ke Irak timur laut pekan lalu.
"Selama tidak ada yang dilatih di sini, selama kita tidak membentuk milisi apapun, itu semua dalam batas," kata Bradbury. (st/Reuters)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!