Rabu, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 19 November 2014 14:45 wib
16.568 views
PBB: Islamic State Punya Cukup Senjata Untuk Perang Selama 2 Tahun
NEW YORK (voa-islam.com) - Mujahidin Islamic State (IS) memiliki cukup cadangan senjata untuk terus bertempur di Timur Tengah selama dua tahun lagi, laporan PBB mengatakan.
Laporan yang disiapkan untuk Dewan Keamanan PBB, memperingatkan bahwa kelompok Islamic State memiliki cukup senjata ringan, amunisi dan kendaraan "untuk terus berjuang di level saat ini selama enam bulan sampai dua tahun."
Laporan itu juga menyebut IS sebagai salah satu kelompok jihad paling bersenjata dan paling terdanai di dunia.
Laporan PBB memberitahukan bahwa bahkan jika koalisi yang dipimpin AS yang dibentuk untuk memerangi IS menekan maju dengan serangan udara untuk menghancurkan kendaraan dan senjata berat mereka, itu "tidak dapat mengurangi dampak dari volume yang signifikan dari senjata ringan" yang Islamic State miliki.
Koalisi pimpinan AS memulai kampanye pemboman udara di Suriah pada bulan September.
Laporan PBB lanjut mengatakan bahwa kelompok IS bersama dengan kelompok jihad lainnya di kawasan itu seperti Jabhat Al-Nusrah yang cukup bersenjata mengancam wilayah tersebut "bahkan jika mereka tidak memiliki wilayah."
Arsenal IS, menurut penilaian PBB, termasuk tank T-55 dan T-72; Humvee produksi AS; senapan mesin; artileri anti-pesawat jarak pendek, termasuk roket panggul bahu yang direbut dari penyimpanan militer Irak dan Suriah; dan "persediaan luas amunisi".
Sebagian besar persediaan senjata IS, khususnya senjata "canggih" yang direbut dari militer Irak yang didukung AS, adalah "tidak terpakai" sebelum IS menyita senjata-senjata itu, laporan ini menemukan. Tetapi beberapa senjata yang relatif kompleks "mungkin terlalu banyak tantangan" untuk secara efektif digunakan atau dipertahankan oleh IS.
Laporan ini mendesak PBB untuk menyusun mekanisme untuk memotong akses IS untuk senjata dan uang. Laporan ini mendesak pemberian sanksi pada kelompok IS, dan menyarankan menyerukan negara-negara yang berbatasan dengan yang dikendalikan IS untuk "menyita segera semua truk tanki minyak dan muatan mereka" yang keluar dan masuk dari daerah tersebut.
Dewan Keamanan PBB akan membahas laporan itu pada hari Rabu pada sebuah panggilan pertemuan untuk menindaklanjuti resolusi yang bertujuan menghambat pendanaan kepada mujahidin IS dan Jabhat Al-Nusrah di Suriah.
Lima belas anggota dewan keamanan menyetujui resolusi pada bulan Agustus. Resolusi itu juga mengancam memberikan sanksi kepada negara-negara yang melakukan perdagangan minyak dengan mujahidin.
Laporan PBB yang lain, yang disiapkan oleh Tim Pemantau Al-Qaidah PBB, juga mengatakan IS diperkirakan mendapatkan USD 850.000 hingga USD 1,65 juta per hari dari penjualan minyak melalui perantara swasta, yang mengoperasikan armada truk melalui jalur penyelundupan. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!