Selasa, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 23 September 2014 18:20 wib
7.078 views
Afiliasi Islamic State di Aljazair Culik Warga Negara Prancis
ALGIERS, ALJAZAIR (voa-islam.com) - Sebuah kelompok sempalan Al-Qaidah yang kini berafiliasi dan menyatakan kesetiaan kepada Islamic State telah menculik seorang warga negara Prancis dan mengumumkan hari Senin (22/9/2014) bahwa mereka akan mengeksekusinya kecuali Prancis mengakhiri partisipasi mereka dalam serangan udara terhadap IS di Irak.
Ancaman itu datang sehari setelah juru bicara Islamic State, Abu Mohammad al-Adnani, mendesak pengikutnya untuk membunuh orang Eropa dan Amerika, dan "terutama pendengki dan kotor Prancis."
Dalam sebuah video yang muncul di media sosial, anggota bertopeng dari kelompok yang menyebut diri Jundu Al-Khilafah Fi Ardil Jazaair, memperingatkan Presiden Prancis Francois Hollande bahwa mereka akan mengeksekusi sandera tersebut jika Prancis tidak mengakhiri tindakan militer terhadap IS.
Kementerian Luar Negeri Prancis menegaskan penculikan seorang warga negara Prancis di Aljazair, tetapi tidak mengidentifikasi dirinya atau para penculiknya.
Pasukan Prancis bergabung dengan AS pada 19 September dalam melaksanakan serangan udara terhadap pasukan IS, yang telah dibanjiri petak besar Suriah dan Irak.
Tawanan warga Prancis itu muncul dalam video diapit dua pria bertopeng bersenjata dan mengatakan ia disandera oleh kelompok tersebut hari Ahad dan menegaskan tuntutan mereka bahwa Pancis mengkhiri serangan udara.
Kelompok Jundul Khilafah Fil Ardil Jazaair memisahkan diri dari cabang Al-Qaidah Afrika Utara dalam beberapa pekan terakhir dan telah bersumpah setia kepada IS.
Seorang pejabat keamanan Aljazair di kota pegunungan Tizi Ouzou, di daerah di mana penculikan itu terjadi, mengatakan pria 55 tahun itu adalah seorang pemandu gunung dari kota Nice Perancis dan sedang melakukan hiking dengan dua temannya ketika ia diculik hari Ahad.
Ketiganya telah menghabiskan malam di pondok ski dekat kota Tikdjda, 110 km dari ibukota, Algiers.
Amerika Serikat yang telah meminta bantuan sekitar 40 negara untuk mengambil bagian dalam pertempuran melawan IS, dan juga membuat rencana untuk melatih hingga 5.000 pejuang oposisi Suriah sekuler di Arab Saudi untuk digunakan sebagai "boneka pemukul" untuk menghadapi IS di darat.
Dalam hampir 42 menit pernyataan audio yang dirilis secara online pada Ahad malam, juru bicara IS Abu Muhammad Al-Adnani mengatakan koalisi pimpinan AS tidak akan mampu mengalahkan para mujahidin.
Dia menyerukan umat Islam di mana pun untuk membunuh siapa pun yang negaranya mengambil bagian dalam serangan itu.
"Wahai orang yang beriman, jangan biarkan pertempuran ini berlalu begitu saja di manapun Anda berada. Anda harus menyerang tentara, pelindung dan pasukan tiran. Serang anggota polisi, keamanan dan intelijen mereka, "kata Adnani. "Jika Anda dapat membunuh seorang kafir Amerika atau Eropa - terutama pendengki dan kotor Prancis - atau Australia, atau Kanada, atau kafir lainnya dari orang-orang kafir yang berperang, termasuk warga negara yang bergabung dengan koalisi melawan IS, maka bersandarlah pada Allah, dan bunuhlah dia dengan cara apapun atau dengan cara bagaimanapun juga, "katanya.
Pemerintah Prancsi hari Senin menaikkan tingkat ancaman pada 30 kedutaan besar mereka di Timur Tengah dan Afrika menyusul ancaman IS tersebut. (st/tds)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!