Ahad, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 14 September 2014 16:15 wib
19.338 views
Menlu: 930 Warga atau Penduduk Prancis, Termasuk 60 Wanita Berjihad di Irak dan Suriah
PARIS, PRANCIS (voa-islam.com) - Sekitar 930 warga negara atau penduduk Prancis, termasuk setidaknya 60 wanita, secara aktif terlibat dalam jihad di Irak dan Suriah atau berencana untuk pergi ke sana, menteri dalam negeri mengatakan hari Ahad (14/9/2014).
Dalam sebuah wawancara dengan mingguan Le Journal de Dimanche, Bernard Cazeneuve mengatakan: "930 warga negara Prancis atau warga asing yang biasanya tinggal di Prancis hari ini terlibat dalam jihad di Irak dan Suriah."
Menurut kementerian tersebut, "350 berada di lapangan, termasuk 60 wanita. Sekitar 180 telah meninggalkan Suriah dan 170 dalam perjalanan ke zona tersebut."
Selain itu, sekitar 230 orang berusaha untuk menuju ke daerah-daerah yang dikuasai oleh jihadis. Ditambah dari jumlah total 930 ini, diperkirakan 36 lainnya telah gugur di luar sana, kata Cazeneuve.
Pemerintah Barat telah menyuarakan keprihatinan tentang kemungkinan warganya bergabung dengan mujahidin Islamic State di Irak dan Suriah dan kemudian kembali ke negaranya untuk melakukan kekerasan.
Cazeneuve mengklaim bahwa beberapa mujahid yang telah kembali membanggakan tentang apa yang mereka telah lakukan dan "mengatakan mereka siap untuk pergi lagi."
"Lainnya, dihancurkan oleh kekerasan dan kekejaman yang mereka lihat atau berpartisipasi di dalamnya, mengatakan bahwa mereka tidak lagi ingin terlibat."
"Beberapa menyatakan telah pergi pada misi kemanusiaan, tapi kami memiliki informasi yang dapat dipercaya bahwa mereka bertempur di barisan jihad," jelas Menkeu.
Ia mengumumkan bahwa "setidaknya 70" orang telah dicegah pergi setelah pihak berwenang menerima sekitar 350 peringatan tentang kemungkinan mujahid.
Ini termasuk sekitar 80 anak di bawah umur dan 150 perempuan.
Prancis telah menciptakan hukum yang ditujukan untuk menghentikan calon pelaku jihad untuk melakukan perjalanan, yang mencakup larangan bepergian ke luar negeri hingga enam bulan untuk orang yang dicurigai radikal dan memberikan otoritas kekuasaan untuk sementara menyita dan membatalkan paspor mereka.
Dalam laporan parlemen baru-baru ini, Prancis sebelumnya memperkirakan bahwa 950 dicurigai terlibat dalam jihad. (st/tds)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!