Kamis, 4 Jumadil Awwal 1446 H / 11 September 2014 19:30 wib
18.942 views
Zionis Yahudi Khawatir Hamas Lanjutkan Perang Jika Perundingan Kairo Gagal
YERUSALEM (voa-islam.com) - wakil menteri luar negeri Zionis Yahudi hari Kamis (11/9/2014) khawatir bahwa Hamas kemungkinan melanjutkan "kekerasan" jika merasa itu tidak memberikan keuntungan politik dari perundingan mendatang di Kairo.
Pernyataan itu hanya dua pekan setelah Zionis Yahudi dan gerakan Hamas yang mendominasi Gaza menyetujui gencatan senjata untuk mengakhiri perang 50 hari yang menewaskan lebih dari 2.200 orang dan menyebabkan kerusakan besar di wilayah pesisir yang terkepung tersebut.
"Ada kemungkinan bahwa Hamas akan memulai kembali insiden kekerasan mereka, ini adalah kemungkinan yang kita tidak bisa abaikan," kata Tzahi Hanegbi kepada radio militer Israel.
"Dimulainya kembali pertempuran tidak akan terjadi dalam jangka pendek, karena Hamas akan menunggu negosiasi di Kairo, serta konferensi donor Gaza bulan Oktober.
"Tapi ketika Hamas memahami bahwa perang itu tidak membawa sukses politik terkecil bagi kelompok itu, mereka bisa melanjutkan pertempuran."
Pembicaraan tidak langsung antara Hamas dan Zionis Israel berlangsung pertengahan September di Kairo, para pejabat Palestina mengatakan.
Kedua belah pihak menyetujui gencatan senjata pada 26 Agustus, di mana Israel mengatakan akan segera mengurangi pembatasan pada pergerakan personil dan barang melalui dua penyeberangan ke Gaza yang mereka kuasai.
Isu-isu lain, seperti desakan Israel untu melucuti pejuang di Gaza, dan tuntutan Hamas untuk pembukaan pelabuhan dan bandara serta pertukaran tawanan, akan dibahas di Kairo.
Hanegbi menegaskan bahwa Israel akan menolak tuntutan Hamas untuk membuka pelabuhan dan bandara, dan mengatakan bahan bangunan apapun yang akan masuk ke Jalur akan diperiksa untuk memastikan mereka tidak digunakan untuk membuat senjata atau infrastruktur militer.
Analis Palestina mengatakan Hamas telah mendapatkan popularitas dari perang, karena dipandang sebagai satu-satunya kekuatan yang bersedia berdiri untuk melawan Israel di medan perang.
Sebuah jajak pendapat baru-baru ini menemukan bahwa jika pemilihan presiden diadakan sekarang, perdana menteri Hamas di Gaza Ismail Haniya akan dengan menang mudah, mendapatkan 61 persen suara dibandingkan dengan 32 persen untuk presiden Mahmoud Abbas yang berbasis di Tepi Barat. (st/tds)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!