Gawat! Terkait Konflik Ukraina, Rusia Latih Pasukan Nuklir

Moskow (voa-islam.com) - Perang nuklir di Eropa Timur bisa menjadi kenyataan jika konflik Ukraina-Rusia tidak segera diredam. Lebih dari 4.000 personel Pasukan Nuklir Rusia telah dikerahkan dalam latihan nuklir, yang dinilai menjadi penanda peningkatan ketegangan dengan NATO terkait konflik Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia, Rabu(3/9/2014), dalam satu pengumuman sehari sebelum dimulainya KTT NATO, di Wales, sebagaimana dinyatakan Kantor Berita RIA, latihan itu akan diselenggarakan di Altai, Rusia tengah bagian selatan.

Latihan nuklir itu juga melibatkan sekitar 400 unit-unit teknik dan penggunaan intensif kekuatan udara.

Latihan nuklir itu juga melibatkan sekitar 400 unit-unit teknik dan penggunaan intensif kekuatan udara.

Perwira menengah Pasukan Nuklir Rusia, Dmitry Andreyev, mengatakan, unit roket strategis mempraktekkan kesatuan-kesatuan reguler pemukul dan senjata yang memiliki ketepatan tinggi.

"Dan melakukan missi-missi tempur dalam kondisi gangguan radio elektronik di daerah-daerah penggelaran pasukan," katanya.

Ia mengatakan pasukan musuh akan diwakili dalam pelatihan oleh kesatuan-kesatuan Spetsnaz.

"Pesawat tempur MiG-31 dan pesawat pengintai strategis Sukhoi Su-24MR juga diikut sertakan," kata Andreyev dan menambahkan skala kekuatan udara yang dilibatkan baru pertama kali dilakukan bagi latihan serupa ini. (aj/dbs)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Steven Sotloff, Wartawan AS yang Dipenggal ISIS Ternyata Warga Negara Zionis Israel
• Zionis Yahudi Habiskan $ 2,5 Miliar untuk Biaya Perang 50 Hari di Gaza
• Pengamat AS: Setelah Lihat Rilisan ISIS, Mayoritas Tentara Irak Kabur Sebelum Mulai Perang
• AS Akui Diam-Diam Perangi Mujahidin Al Qaidah Somalia Sejak 2007
• Sudan Menutup Pusat Kebudayaan Iran di Khartoum
• Hizb e-Islami Afghanistan Pertimbangkan Kemungkinan Bergabung dengan ISIS
• Popularitas Hamas Meroket Setelah Perang Melawan Zionis Yahudi di Gaza
• Sebarkan Ajaran Syi'ah, Sudan Tutup Pusat Kebudayaan Iran dan Usir Diplomatnya