Kamis, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 12 Juni 2014 21:49 wib
10.223 views
AS Percepat Rencana Pengiriman Senjata Besar-besaran ke Irak
WASHINGTON (voa-islam.com) - Amerika Serikat sedang mempercepat rencana untuk pengiriman senjata besar-besaran ke Irak ketika negara itu sedang berjuang untuk menghentikan kemajuan signifikan yang dibuat oleh mujahidin Negara Islam Irak dan Suriah Raya (ISIS) dalam beberapa hari terakhir.
Pasokan senjata tersebut, termasuk rudal Hellfire dan pesawat tak berawak Scan Eagle, diharapkan akan diterbangkan ke negara itu dalam waktu dekat, The Independent melaporkan.
Senjata-senjata tersebut merupakan bagian dari kontrak 15 miliar dolar AS (-+Rp. 175,5 trilyun) antara Washington dan Baghdad di mana pasukan Irak telah menerima sekitar 80 rudal Hellfire dan selusin drone.
Pada tanggal 10 Juni, mujahidin ISIS menguasai bagian wilayah utara Irak, termasuk kota terbesar kedua di negara itu, Mosul.
"Mosul adalah sebuah kejutan. Tempat-tempat seperti Fallujah dan Ramadi selalu akan menjadi masalah, (karena) berada di koridor Suriah, tapi Mosul, kita berbicara tentang kota kedua, dan yang tidak dapat diizinkan untuk tetap di tangan AQ, "kata seorang perwira senior, yang bertugas secara ekstensif di Irak dan meninggalkan tentara AS empat bulan lalu, menurut The Independent.
"Ini adalah sebuah pertanyaan tentang mengirimkan peralatan yang dibutuhkan sekarang; akan ada penentangan yang luar biasa di Kongres untuk mengirim bahkan para mentor atau penasihat militer kembali ke sana, tetapi apa yang terjadi jika Baghdad itu sendiri akan terancam? "tambah petugas tersebut.
Para pejabat AS bersikeras bahwa tidak ada tentara yang akan dikerahkan kembali ke Irak. Namun, agen CIA telah membantu angkatan bersenjata Irak selama pertempuran sengit dengan mujahidin baru-baru ini, menurut intelijen dan sumber-sumber diplomatik.
Dalam dua bulan terakhir, Pentagon telah mengirimkan sebuah kelompok kecil pasukan khusus ke Yordania untuk melatih unit-unit militer Irak.
Perebutan cepat terhadap Mosul oleh mujahidin membuat beberapa ahli khawatir bahwa senjata AS akan berakhir di tangan yang salah jika ISIS menyerang dan menguasai bagian lain negara tersebut. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!