Selasa, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 3 Juni 2014 17:30 wib
9.111 views
Tentara Yaman Tewaskan 100 Pemberontah Syi'ah Houthi dalam Bentrokan di Amran
AMRAN, YAMAN (voa-islam.com) - Seorang pejabat Yaman mengatakan pada hari Selasa (3/6/2014) bahwa pasukan pemerintah menewaskan sekitar 100 pemberontak Syi'ah Houthi dalam bentrokan senjata hari Senin di provinsi utara Amran sebelum gencatan senjata antara kedua belah pihak disepakati.
Ahmed al-Bekry, wakil gubernur provinsi Amran, mengatakan bahwa pesawat tempur Yaman membom posisi yang dikuasai pemberontah Syi'ah Houthi dan pasukan militer Yaman bentrok dengan mereka, menewaskan sekitar 100 petempur Syi'ah. Dia mengatakan sekitar 20 tentara pemerintah juga tewas dalam pertempuran tersebut.
Ia mengatakan pertempuran berakhir Senin malam setelah kedua belah pihak sepakat gencatan senjata dan tidak ada laporan bentrokan susulan pada hari Selasa.
"Keadaan tenang (hari ini) setelah upaya mediasi yang dipimpin oleh menteri dalam negeri," kata Bekry Reuters, menambahkan kerugian yang diderita akibat serangan angkatan udara Yaman pada hari Senin adalah salah satu alasan utama bagi pemberontak Syi'ah Houthi, yang mengambil namanya dari pendiri kelompok Hussein Badreddin al-Houthi, untuk melakukan gencatan senjata.
Yaman telah berada dalam kekacauan sejak 2011, ketika protes massa memaksa presiden lama berkuasa Ali Abdullah Saleh untuk mundur.
Selain pertempuran di Amran, di mana pemberontak Syiah Houthi sedang mencoba untuk memperkuat cengkraman kekuasaan mereka atas dataran tinggi di utara, Yaman juga menghadapi ancaman dari Al-Qaidah dan tantangan dari separatis di selatan.
Bentrokan telah berulang kali meletus dalam beberapa bulan terakhir antara pasukan pemerintah dan pemberontak Syi'ah Houthi, ketika Sanaa tengah berjuang untuk mengembalikan kontrol nasional.
Para pejabat pemerintah mengatakan pemberontak Syi'ah Houthi, yang telah berulang kali melawan pasukan pemerintah sejak tahun 2004, berusaha untuk memperluas dan memperketat cengkeraman mereka di wilayah utara negara itu sebelum pemilu tahun depan dan ketika pemerintah Yaman bergerak menuju peralihan dari gaya kekuasaan federal ke daerah. (st/Reuters)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!