Jum'at, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Mei 2014 10:00 wib
7.453 views
AS Diam-diam Bebaskan 10 Tahanan Pakistan dari Penjara Baghram Afghanistan
ISLAMABAD, PAKISTAN (voa-islam.com) - Pemerintah AS secara diam-diam telah membebaskan 10 tahanan Pakistan dari Penjara Bagram di Afghanistan, para pengacara mengatakan pada hari Kamis (15/5/2014), setelah orang-orang itu telah menghabiskan bertahun-tahun di penjara tanpa pengadilan.
Satu orang telah ditahan selama 10 tahun setelah ditangkap oleh pasukan Inggris di Irak dan dipindahkan ke Afghanistan, kata badan amal hukum Reprieve.
Pihak berwenang AS mengklaim bahwa penahanan diperlukan untuk menjaga orang-orang yang berpotensi berbahaya dari medan perang.
Tidak segera jelas di mana 10 orang tang dibebaskan telah diambil.
Justice Project Pakistan, yang menyediakan perwakilan ke beberapa tahanan, mengatakan Komite Internasional Palang Merah telah memberitahu keluarga mereka bahwa para tahanan telah dibebaskan, tapi tidak mengatakan di mana mereka berada.
Sejumlah lain dari enam tahanan dibebaskan pada bulan Desember, hanya untuk diam-diam dipindahkan ke penjara Pakistan dan ditahan tanpa komunikasi selama beberapa pekan.
Pihak berwenang Pakistan tidak memberitahu para keluarga bahwa AS telah membebaskan keluarga mereka dan hanya mengakui menahan mereka setelah Justice Project Pakistan memenangkan serangkaian putusan pengadilan.
Tahanan asing di Bagram, kadang-kadang dijuluki "Teluk Guantanamo Afghanistan", menghadapi peninjauan dewan yang dikelola oleh para perwira militer AS tetapi tidak diizinkan untuk mengetahui semua bukti terhadap mereka atau diwakili oleh seorang pengacara pilihan mereka.
Dewan itu mengevaluasi bukti dan apakah tahanan mungkin menimbulkan ancaman masa depan untuk pasukan AS.
Sarah Belal, seorang pengacara di Justice Project Pakistan, mengatakan puluhan orang tetap berada di penjara bawah tahanan AS.
Dia mengatakan para pejabat pemerintah Pakistan perlu memberitahu pengacara dan keluarga tentang pembebasan dari keluarga mereka yang ditahan demi menghindari para laki-laki tersebut berisiko mengalami penyiksaan.
"Mari kita serius. Mereka (pasukan Pakistan) memiliki masalah menyiksa orang. Semakin lama Anda membiarkan orang ditahan tanpa komunikasi dalam tahanan, semakin besar resiko penyiksaan," katanya.
Kelompok hak asasi manusia internasional telah menuduh Pakistan melakukan penyiksaan sistemik di masa lalu. (st/Reuters)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!