Hamas: Soal Perbatasan Rafah, Mesir Tidak Jelas

JALUR GAZA (voa-islam.com) - Penasihat politik Hamas, Yousef Rizqah mengatakan dalam sebuah pernyataan pers pada hari Senin (3/3/2014) bahwa peraturan Mesir untuk perbatasan Rafah tidak jelas.

"Membuka hanya tiga hari untuk melintas setiap dua pekan tidak bisa diterima," kata Yousef Rizqah.

Ia juga menyerukan kepada pemerintah Mesir untuk membuka perbatasan secara permanen. "Kami sedang berbicara dengan duta besar Mesir di Ramallah," tambahnya.  

Perdana Menteri Hamas Ismail Haniyah juga menolak apa yang disebutnya "argumen keamanan" dibenarkan oleh pihak Mesir. "Palestina memiliki hak untuk bergerak bebas sesuai hukum internasional. "Anda tidak bisa mengepung seluruh warga Palestina," tegasnya.

Kementerian Dalam Negeri Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan, pada hari Ahad bahwa pemerintah Mesir menutup penyeberangan tanpa alasan selama 25 hari berturut-turut. Sejak penggulingan Presiden Muhamad Mursi pada bulan Juli tahun lalu, penyeberangan dibuka hanya untuk kasus-kasus kemanusiaan. (st/islamianews)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Mungkinkah Terjadi Perang Terbuka Antara Rusia-Uni Eropa?
• 11 Orang Tewas Akibat Serangan Jibaku di Pengadilan Islamabad Pakistan
• Parlemen AS Membentuk Kaukus Melindungi Ahmadiyah
• Pengadilan Mesir Bebaskan Putra Mursi yang Dituduh Memiliki Ganja
• PM Baru Ukraina: Rusia Nyatakan Perang Terhadap Ukraina
• Biksu Burma Cegah Bantuan Kemanusiaan untuk Rohingya
• Sehari Setalah Gencatan Senjata, Jet Tempur Pakistan Bombardir Markas Mujahidin
• PBB: Lebih 700 Orang Tewas Akibat Kekerasan di Irak Selama Februari