Senin, 27 Jumadil Awwal 1446 H / 24 Februari 2014 13:45 wib
7.905 views
Arab Saudi Tolak Dukung Al-Ahmar Yaman Menghadapi Syiah Houti
SANA'A (voa-islam.com) - Sumber-sumber informasi Yaman mengkonfirmasi bahwa pemimpin Arab Saudi menolak permintaan Al - Ahmar memberi dukungan dan melakukan intervensi untuk menghentikan serangan terhadap wilayah mereka oleh kelompok Syi’ah Huthi awal bulan ini.
Karena, serangan kelompok Syi’ah Huthies, berpeluang merebut tempat "bersejarah" dari pemimpin kabilah Hashid, Sheikh Abdullah Al - Ahmar di wilayah Imran di Yaman utara .
Sumber itu mengatakan kepada surat kabar Al - Arabiya yang berbasis di London bahwa sikap Arab Saudi itu, sangat tidak positip atas permintaan al-Ahmar. Riyadh menuntut agar Al – Ahmar, pertama yang dilakukan para pemimpin al-Ahmar memerangi Ikhwanul Muslimin , sebelum mengharapkan bantuan dari Arab Saudi, Minggu, 23/2/2014.
Sikap Saudi tersebut dianggap sebagai indikasi, bahwa Kerajaan Arab Saudi telah mengambil posisi yang jelas, yaitu vis - à – vis (bermusuhan) terhadap organisasi Ikhwanul Muslimin, b aik di dalam negeri Arab Saudi maupun di luar itu . Ini merpakan eskalasi memburuknya hubungan diplomatik dengan Qatar yang dianggap pendukung utama dari organisasi internasional “Ikhwanul Muslimin " , yang diduga berbasis di Doha.
Sumber menambahkan bahwa Riyadh menganggap bahwa Hamid Al - Ahmar , yang merupakan saudara terkaya di antara anak-anak Sheikh Abdullah Al - Ahmar , telah “menggadaikan masa depan Yaman dan koalisi suku Hashid”, karena hubungannya dengan Qatar dan Ikhwanul Muslimin.
Sheikh Sadiq Al - Ahmar yang merupakan pewaris kepemimpinan Hashid dari ayahnya, mencoba berkomunikasi dengan kepemimpinan Saudi . Namun, respon Riyadh tetap negatif, dan tiak mau mendukung al-Ahmar, karena dianggap memiliki hubungna dekat Ikhwan.
Sumber-sumber di Saudi telah mengkonfirmasi ke Al - Arab edisi sebelumnya bahwa salah satu penyebab kemarahan Saudi terhadap i Doha, adalah “Qatar memberikan dukungan kelompok-kelompok radikal , terutama Ikhwanul Muslimin, dan kelompok-kelompok radikal lain yang dekat dengan Al – Qaeda”. Raja Abdullah tidak senang dan marah dengan sikap al-Ahmar itu. (afgh/aby/voa-islam)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!