Senin, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 27 Januari 2014 15:45 wib
10.330 views
2 Mujahidin Moro Terluka dalam Bentrokan dengan Pasukan Filipina di Mindano
MANILA, FILIPINA (voa-islam.com) - Pasukan Filipina hari Senin (27/1/2014) bentrok dengan para pejuang Islam Moro yang menentang kesimpulan kesepakatan damai yang baru antara pemerintah dengan kelompok pejuang terbesar Moro, MILF, melukai setidaknya dua mujahidin dalam pertempuran tersebut.
Juru bicara militer wilayah Kolonel Dickson Hermoso mengatakan polisi yang didukung oleh tentara sedang dalam perjalanan untuk menangkap komandan mujahidin Gerakan Pembebasan Islam Bangsamoro (BIFM) ketika bentrokan meletus di sebuah rawa yang luas di provinsi Mindanao selatan.
Polisi juga berada di hujani tembakan pada hari Ahad ketika mereka berusaha untuk menangkap komandan kelompok mujahidin di daerah lain di Mindanao.
Pasukan Angkatan Darat meluncurkan serangan artileri dan mengerahkan dua helikopter tempur setelah puluhan pejuang Islam terlihat berkumpul di dekat dua komunitas, mendorong banyak penduduk desa mengungsi ke tempat yang aman, kata para pejabat militer.
Juru bicara mujahidin, Abu Misry mengatakan dua mujahid terluka oleh tembakan tentara dan bombardir roket dalam bentrokan tersebut. Abu Misry mengatakan bahwa pasukan pemerintah memulai pertempuran itu dan mengatakan kelompoknya akan membalas dengan melancarkan serangan terhadap militer.
Kelompok Misry, yang memiliki beberapa ratus pejuang bersenjata, telah menentang pembicaraan damai dan bersumpah untuk terus berjuang untuk mendirikan sebuah negara Muslim terpisah di bagian selatan di negara yang didominasi Katolik Roma tersebut.
Sulit berdamai
Bentrokan terbaru tersebut menggarisbawahi kesulitan mengakhiri kekerasan di selatan negara itu meskipun kesimpulan secara luas dipuji selama akhir pekan dari pembicaraan damai yang ditengahi Malaysia antara pemerintah Filipina dan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) yang berkekuatan 11.000 personil.
Setidaknya empat kelompok pejuang Moro yang lebih kecil lainnya menentang perdamaian di selatan, termasuk Gerakan Pembebasan Islam Bangsamoro (BIFM) - pimpinan mantan komandan senior MILF, Ustadz Ameril Umbra Kato, yang para pejuangnya terlibat dalam pertempuran Senin.
Kesimpulan dari pembicaraan yang ditengahi Malaysia yang melibatkan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) telah mengalami kemajuan yang paling signifikan yang dibuat setelah lebih dari 13 tahun perundingan untuk menjinakkan pemberontakan ulet yang telah menewaskan lebih dari 120.000 orang jiwa dan melumpuhkan pembangunan di wilayah selatan berpenduduk mayoritas Muslim di negeri itu.
Berdasarkan kesepakatan perdamaian, para pejuang Moro (MILF-Red) sepakat untuk mengakhiri kekerasan dalam pertukaran untuk otonomi yang lebih luas. Sebuah wilayah otonomi terdiri lima provinsi Muslim yang ada harus diganti dengan wilayah yang lebih kuat, yang didanai lebih baik dan berpotensi lebih besar untuk disebut Bangsamoro, yang akan dijaga dengan sebuah pasukan yang terdiri dari mantan gerilyawan. (st/AP)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!