Ahad, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 15 Desember 2013 08:03 wib
8.187 views
Inna Lillah, Komandan Pejuang Oposisi Suriah Tewas Akibat Kedinginan
BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Cuaca sangat dingin yang melanda Suriah dan beberapa negara Arab saat ini mulai menimbulkan korban jiwa dimana salah satunya adalah komandan pejuang oposisi Suriah dari brigade Islam Saqour Al-Sham.
Sebuah kelompok pemantau mengatakan pada Sabtu (13/12/2013) bahwa seorang komandan pejuang oposisi telah meninggal beku dalam dinginnya cuaca yang disebabkan oleh badai salju yang melanda Suriah pekan ini.
"Tubuh seorang komandan pejuang oposisi yang sedang dalam perjalanan dari (provinsi barat laut) Idlib ke Homs (di pusat Suriah) telah ditemukan. Ia meninggal selama badai salju," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Direktur Observatorium Rami Abdel Rahman kepada AFP tidak ada tanda-tanda tembakan atau luka lain dan bahwa tubuh adalah "membeku."
Abdel Rahman mengatakan komandan yang tidak disebutkan namanya itu, berusia sekitar 40-an, adalah anggota brigade Islam Suqur al-Sham.
Observatorium yang berbasis di Inggris juga melaporkan bahwa mayat beku dari dua laki-laki berusia 30-an ditemukan di provinsi Homs di jalan ke provinsi tetangga Hama.
Kelompok ini tidak bisa mengatakan apakah mereka pejuang oposisi atau warga sipil.
Suriah telah dilanda badai salju parah yang telah menyebabkan suhu dingin ke beberapa negara di Mediterania.
Mulai Rabu, badai salju tiba-tiba menyebabkan, suhu rendah, di bawah nol di beberapa daerah, tidak hanya untuk Suriah, namun negara-negara lain di wilayah ini.
Pada hari Sabtu mulai membaik namun beberapa daerah benar-benar tertutup salju termasuk Damaskus, Qolamun, provinsi Aleppo dan Homs.
Masyarakat yang tinggal di daerah yang dikuasai pejuang oposisi, di mana terjadi kekurangan bahan bakar, listrik dan makanan, terutama sangat terdampak oleh badai tersebut, sebagaimana para pengungsi yang tinggal di tenda-tenda di negara tetangga.
Partai oposisi utama Koalisi Nasional melaporkan hari Kamis bahwa para bayi dan anak-anak meninggal karena kedinginan di Aleppo, Suriah utara, dan Rastan, di Homs.
Meski cuaca dingin melanda, namun hal ini tidak menghentikan pertempuran di front kunci di Adra, sebelah timur Damaskus. Pertempuran telah berkecamuk di sana selama empat hari, sejak pejuang oposisi melancarkan serangan yang bertujuan merebut salah satu pintu masuk utama ke ibukota.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!