Senin, 12 Jumadil Awwal 1446 H / 2 Desember 2013 08:51 wib
8.334 views
120 Mulim Sunni Gugur dalam Pertempuran Lawan Syi'ah Houthi di Dammaj
SADAA, YAMAN (voa-islam.com) - Pertempuran antara pemberontak Syi'ah Houthi dan Muslim Sunni pengikut Salafi di Yaman utara telah menewaskan lebih dari 120 orang, sebuah surat kabar melaporkan pada hari Ahad (1/12/2013).
Putaran terakhir dari pertempuran antara pemberontak Syi'ah Houthi dan Salafi telah menambah tantangan yang dihadapi AS sekutu Yaman, sudah bergulat dengan gerakan separatis selatan dan pemberontakan oleh pejuang Islam yang terkait dengan Al-Qaidah.
Amin al-Hemyari, kepala dari pemantau gencatan senjata pemerintah yang mengamati gencatan senjata yang dicapai bulan lalu, mengatakan jumlah korban tewas di kalangan Salafi di kota Damaj telah meningkat menjadi lebih dari 120, dengan puluhan luka-luka, kata surat kabar al-Thawra yang dikelola pemerintah.
Ia mengatakan tidak ada data yang tersedia tentang jumlah korban dari pemberontak Syi'ah Houthi.
Bentrokan dimulai setelah pemberontak Syi'ah Houthi, yang menguasai sebagian besar provinsi Sa'ada, menyerang dan memblokade komunitas Muslim Sunni di Dammaj setelah sebelumnya menuduh Salafi mengumpulkan ribuan pejuang, termasuk orang asing, di sebuah sekolah agama di Damaj dengan tujuan menyerang mereka.
Salafi membantah hal itu mengatakan bahwa orang asing tersebut adalah para santri yang telah melakukan perjalanan untuk belajar ilmu Islam di universitas Dar al-Hadits, yang didirikan pada tahun 1980.
Al-Thawra juga mengutip kepala komite kepresidenan yang bertugas mengakhiri pertempuran mengatakan pemberontak Houthi telah menahan dua tentara pemerintah pemantau gencatan senjata pada hari Sabtu atas tuduhan memberikan senjata dan amunisi kepada Salafi .
"Baku tembak dengan senjata ringan tidak berhenti sepanjang beberapa hari terakhir," al - Thawra mengutip perkataan kepala komite, Yehia Abuesbaa, menambahkan situasi di Damaj yang tragis, dengan jenazah tergeletak di jalan-jalan dan warga yang menderita kekurangan pangan.
Seorang juru bicara pemberontak Syi'ah Houthi tidak tersedia untuk mengomentari laporan tersebut.
Abuesbaa juga mendesak pemimpin Houthi, Abdulmalek al-Houthi, untuk menegakkan gencatan senjata bulan lalu yang telah dilanggar oleh kelompok pemberontak yang pernah memerangi pemerintah Yaman hingga 2010 lalu tersebut, kata al-Thawra. (st/Reuters)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!