Selasa, 15 Jumadil Akhir 1446 H / 26 November 2013 06:25 wib
16.177 views
Mata-mata Prancis Berencana Bunuh Ulama Inggris Abu Hamza
LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Jaringan mata-mata Perancis Direction Générale de la Sécurité extérieure (DGSE) telah merencanakan sebuah plot untuk membunuh ulama Inggris Abu Hamza di sebuah jalan London menyusul kegagalan Inggris untuk menghentikannya, media lokal laporan.
Mata-mata Prancis, yang menyebut ibukota Inggris "Londonistan" karena melindungi beberapa individu ekstremis Eropa, berencana untuk membunuh ulama tersebut dan menyalahkan aksi itu kepada kelompok ekstremis sayap kanan Combat 18, menurut sebuah penyelidikan utama oleh organisasi HOPE Not Hate.
Meskipun mereka juga gagal untuk mencapai misi jahat mereka, mata-mata Prancis telah bergerak sampai jauh mengidentifikasi senjata yang mereka akan gunakan meniru senjata yang disukai oleh kelompok ekstremis sayap kanan Combat 18, The Independent melaporkan.
Mata-mata Prancis berusaha untuk mengambil keuntungan dari ketakutan seputar pemboman paku di London oleh militan neo-Nazi Davud Copeland, kata laporan itu.
Sebelumnya, dalam taktik sepenuhnya terpisah, DGSE Prancis bersekongkol untuk menculik Abu Hamza dari rumahnya di London Barat, menempatkan dia dalam feri dan bergerak ke Prancis.
Mereka merencanakan plot-plot tersebut di tengah kekhawatiran bahwa teroris Aljazair akan menargetkan ajang sepak bola Piala Dunia 1998 di Prancis.
HOPE Not Hate kelompok telah melakukan penyelidikan luas yang dijuluki "Pintu Gerbang untuk Teror," yang temuannya mengungkapkan dua plot tersebut.
"Satu plot yang direncanakan oleh intelijen Prancis yang telah, sampai sekarang, sebelumnya tidak pernah terungkap, adalah ide membunuh Abu Hamza di London," tulis penulis utama Nick Lowles, menambahkan," rencana itu adalah untuk menyamar sebagai kelompok neo-Nazi Inggris Combat 18 dan kemudian memungkinkan mereka untuk disalahkan."
"Segera setelah pemboman paku London, Prancis dianggap mengirimkan ancaman kematian dalam gaya C18 dan kemudian membunuhnya dengan jenis persenjataan yang sama yang dianggap dimiliki kelompok itu," katanya.
"Namun, seperti dengan rencana penculikan, percobaan pembunuhan dibatalkan dan tidak jelas bagaimana lanjutan perencanaan dari salah satu ide yang berkembang."
Mustafa Kamal Mustafa atau lebih dikenal dengan nama Abu Hamza adalah pengkhotbah masjid Finsbury Park di London utara selama bertahun-tahun. Ia ditangkap dan dipenjara pada tahun 2004 atas tuduhan menghasut teror. Dia akhirnya diekstradisi ke AS pada tahun 2012 lalu untuk menghadapi tuduhan terorisme. (an/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!