Dianggap Alat Barat, Sekolah Swasta di Seluruh Pakistan Larang Buku Malala Yousufzai

ISLAMABAD, PAKISTAN (voa-islam.com) - Para pejabat mengatakan mereka telah melarang buku karya "antek Amerika," Malala Yousafzai dari sekolah swasta di seluruh Pakistan, menyebutnya sebuah alat dari Barat.

Malala menarik perhatian dunia tahun lalu ketika Taliban menembaknya di kepala di barat laut Pakistan karena menjelek-jelekan kelompok pejuang Islam tersebut. Dia merilis memoar pada bulan Oktober berjudul, "I Am Malala," yang ditulis bersama wartawan Inggris Christina Lamb.

Adeeb Javedani, presiden dari Asosiasi Menejemen Seluruh Sekolah Swasta Pakistan, mengatakan hari Ahad (10/11/2013)kelompoknya melarang buku Malala dari perpustakaan sekolah yang berafiliasi dengan mereka yang berjumlah 40.000. Dia mengatakan Malala sedang mewakili Barat, bukan Pakistan.

Malala telah menjadi pahlawan Barat karena menentang Taliban dan berkampanye untuk pendidikan anak perempuan ala Barat di negaranya.

warga Pakistan, khususnya di kampung halamannya di Lembah Swat, membenci remaja yang dijadikan oleh Barat sebagai "boneka" perlawanan terhadap pejuang Islam, menyebutnya sebagai antek Amerika Serikat dan agen CIA, serta simbol kejahatan Barat dan konspirasi global untuk menjatuhkan Pakistan.

Taliban sendiri, sebelum menembak Malala, telah berulang kali memperingatkan gadis remaja itu untuk menghentikan "kampanye hitam" terhadap mereka, namun hal itu tidak pernah digubris sehingga terjadi percobaan pembunuhan terhadap dirinya. (st/tds)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Petinggi Milisi Syiah Hizbullat Tewas Saat Melawan Pejuang Suriah
• Situs Israel: Hubungan Kami dengan Mesir Sekarang Lebih Baik
• Dua Mahasiswi Akademi Keperawatan di Ceko Dilarang Kenakan Hijab
• Pakar Hukum :Ikhwanul Bertambah Kuat & Merakyat Akibat Cobaan
• Anonymous Australia Ajak Hacker Indonesia Serang Web Pemerintah Mereka
• Mahasiswa Universitas Kairo Ungkap identitas Mata-mata di Kampus
• Tokoh Terkenal Turki Serukan Pengembalian Museum Hagia Sofia Sebagai Mesjid
• Penyelidik Palestina: Israel Satu-satunya Tersangka dalam Kematian Yaser Arafat