Rabu, 17 Jumadil Akhir 1446 H / 6 November 2013 08:04 wib
6.386 views
Para Dokter AS Ikut Andil dalam Penyiksaan Tahanan Perang Muslim
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Militer dan badan mata-mata Amerika menekan para dokter yang bekerja di penjara AS dan kamp-kamp penahanan untuk melanggar etika medis dengan mengambil bagian dalam penganiayaan tahanan oleh para interogator.
Sebuah laporan yang dikeluarkan Senin (4/11/2013) oleh Columbia University Institute on Medicine as a Profession dan Open Society Foundations meminta departemen pertahanan dan CIA untuk mengikuti standar medis internasional tentang perlakuan terhadap para tahanan Muslim.
Meskipun pelanggaran terburuk yang dikutip dalam laporan itu terjadi sebelum tahun 2006, pemaksaan makan terhadap para pemogok makan di kamp konsentrasi Amerika di Teluk Guantanamo yang sedang berlangsung tetap bertentangan dengan standar tersebut.
Sebagai buntut dari serangan 11 September 2001 terhadap New York dan Washington, ketika pasukan AS mulai untuk menangkapi tersangka jarigan pejuang Al-Qaidah, para dokter militer Amerika diberitahu perbuatan ini adalah situasi darurat, dan keamanan nasional dipertaruhkan.
Hasilnya adalah bahwa para dokter akhirnya memberi sara para interogator merancang dan menerapkan perlakuan tidak manusiawi, yang sudah dikategorikan sebagai penyiksaan, terhadap para tahanan dari Perang Amerika pada Islam yang jelas bertentangan dengan prinsip profesional mereka.
Perilaku dari para dokter dan psikiater tersebut didikte oleh perubahan peraturan dan perubahan dalam pemahaman tentang prinsip-prinsip etika yang diatur oleh departemen pertahanan. Mereka merusak dan merubah pemahaman dokter tentang prinsip-prinsip etika dalam menangani tahanan."
Lebih dari 100 tahanan perang Muslim meninggal dalam penyiksaan dalam tahanan Amerika antara tahun 2002 dan 2005, dengan 43 dari kematian tersebut diklasifikasikan sebagai pembunuhan. Sementara jumlah kematian para tahanan yang diakibatkan oleh keterlibaan para membawa dokter diyakini mungkin puluhan atau mungkin kurang dari itu.
Dokumen tersebut, berjudul "Etika Diabaikan: Profesionalisme Kedokteran dan Penyiksaan tahanan dalam Perang Melawan Teror," adalah produk dari tiga tahun studi catatan publik oleh sebuah satuan tugas berisi 20 - anggota. Laporan itu mendapati Pentagon membolehkan pelanggaran etika seperti penggunaan informasi medis dalam interogasi dan partisipasi dari para dokter yang digambarkan sebagai "petugas keamanan."
Satuan tugas tersebut menyerukan penyelidikan penuh terhadap praktik pasca 9/11, termasuk pemeriksaan medis terhadap para tahanan Muslim, review dari catatan interogasi dan dokumen mengenai pengobatan dan kondisi tahanan. (ab/kavkaz)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!