Senin, 17 Jumadil Akhir 1446 H / 4 November 2013 12:48 wib
5.560 views
Presiden Mohammad Mursi Diadili Bersama 14 Tokoh Ikhwan
Cairo (voa-islam.com) Presiden Mesir Mohammad Mursi dan 14 tokoh senior Ikhwanul Muslimin diajukan ke sidang pengadilan Senin, 4/11/2013.
Sidang pengadilan terhadap Mursi dan 14 tokoh Ikhwan, berlangsung di Akademi Kepolisian, penjara Tora, dipinggiran Cairo, dan Mursi didakwa menghasut aksi yang mengakibatkan terbunuhnya para pemrotes yang menentangnya, saat bentrokan diluar istana presiden pada Desember lalu.
Militer Mesir telah melarang Jamaah Ikhwanul Muslimin dan Partai Kebebasan dan Keadilan, dan seluruh underbow organisasi iu, dan melarang aktivitas mereka. Tetapi, gerakan itu, tidak menggubris larangan militer, maupun kementerian dalam negeri.
Mesir diambang kebangkrutan dan menjadi negara gagal. Sesudah Mursi digulingkan kondisi Mesir bertambah sekarat, karena krisis yang mendera negeri Spinx itu, semakin dalam. Di mana keamanan tidak ada lagi, setiap hari terjadi pemogokan, dan penembakan terhadap polisi. Menteri Dalam Negeri Mesir, Mohammad Ibrahim, di depan rapat kabinet, menyatakan frustasi, karena gagal menghentikan aksi protes yang berlangsung di seluruh Mesir.
Sejak militer mengambil alih kekuasaan melaui sebuah kudeta yang penuh dengan kekajaman. Setiap hari terjadi pemogokan yang luas. Para investor meninggalkan Mesir, termasuk dari Turki. Karena pemerintah Turki mendukung Presiden Mursi. Erdogan menolak rezim militer berkuasa yang menggunakan tangan besi.
Sementara itu, Komisi Hak Asasi Internasional (Human Right Watch International) telah mengajukan tuntutan penyelidikan atas kejahatan yang dilkukan oleh militer Mesir terhadap kemanusiaan. Kebrutalan militer Mesir yang menembaki para pendukung Mursi yang melakukan aksi damai, dinilai sebagai sebuah kejahatan.
Sementara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, melakukan kunjungan ke Mesir, dan bertemu para pemimpin Mesir, termasuk Jendral Abdul Fattah al-Sissi, dan menyatakan Amerika akan tetap mendukung pemerintahan ad interim di bawah rezim militer. Amerika memang berada dibalik penggulingan Presiden Mursi, bersama Arab Saudi, karena Mursi akan menjadi ancaman Zionis-Israel.
Keamanan Diperketat
Mursi ditahan disebuah lokasi rahasia sejak digulingkan oleh militer, yang kemudian memberikan waktu 48 jam kepada sang presiden saat itu, menyampaikan ultimatum agar aksi protes terhadap rezim militer dihentikan. Tetapi, kemudian militer melakukan pembantaian massal terhadap pendukung Mursi, dan mengakibatkan ribuan orang tewas oleh aksi yang sangat biadab dan brutal itu.
Presiden Mohammad Mursi diadili di Akademi Polisi di Kairo dan akan dimulai siang hari. Di Akademi Kepolisian, mantan Presidedn Hosni Mubarak. Ini sebuah bukti, di mana kejahatan militer yang sangat kejam, karena Mursi yang dipilih secara demokratis oleh rakyat Mesir, kemudian diadili ditempat yang sama dengan penjahat Hosni Mubarak.
Koresponden Aljazeera di Kairo mengatakan masyarakat Cairo khawatir dengan kondisi ibukota selama beberapa hari mendatang, karena diperkirakan persidangan tersebut akan semakin membuka konflik terbuka antar warga Mesir dan menyebabkan kerusuhan dan instabilitas.
Ketegangan terjadi pada Minggu (03/11) malam, ketika seorang pria bersenjata membunuh dua polisi dekat kota Ismailia, dan dikhawatirkan akan terjadinya tindak kekerasan yang lebih luas.
Senin ini, rezim diperkirakan menyiagakan sekitar 20.000 pasukan keamanan yang diterjunkan di sejumlah lokasi penting seperti stasiun kereta api dan bus, dan telah menutup kereta bawah tanah yang dekat dengan lokasi pengadilan.
Sehari sebelum persidangan Morsi, tiga orang hakim mengundurkan diri pada persidangan pemimpin Ikhwanul Muslimin Mohammed Badie. Hakim Mohammed Fahmy al-Qarmuty mengatakan dia dan temannya "merasa malu" dengan persidangan itu, karena menganggap mengadili orang yang tidak bersalah.
Ahli hukum mengatakan jika terbukti bersalah Mursi dapat dipenjara seumur hidup atau menghadapi hukuman mati. af/hh
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!