Jum'at, 17 Jumadil Akhir 1446 H / 1 November 2013 06:09 wib
8.899 views
Syi'ah Hizbullat Sebar 15000 Pasukan Untuk Pertempuran di Pegunungan Qolamun Suriah
SURIAH (voa-islam.com) - Kelompok bersenjata Syi'ah di Libanon, Hizbullat, telah menyebar 15.000 petempurnya untuk serangan pada pegunungan al- Qalamoun di wilayah utara Damaskus sumber oposisi Suriah mengatakan kepada Al Arabiya.
Rezim Suriah juga dilaporkan memperbesar pasukannya di daerah itu, yang terletak antara Damaskus dan Homs, dan merupakan kota terbesar ketiga Suriah di utara.
Syi'ah Hizbullat musim semi lalu membantu rezim Suriah merebut kembali kota Qushair di perbatasan dengan Libanon.
Keterlibatannya Syi'ah Hizbullat di Suriah demi melindungi rezim Bashar Al-Assad yang beraqidah sama dengan kelompok bersenjata tersebut.
Sebuah sekutu dekat Syi'ah Hizbullat, Brigade Abu al -Fadl al- Abbas yang berbasis di Damaskus, mengatakan akan mengambil bagian dalam pertempuran yang diperkirakan akan terjadi di Qalamoun sebagai respon terhadap serangan baru pada kantor pusatnya di distrik Syi'ah Sayeda Zeinab di ibukota.
Brigade Abu al-Fadl al-Abbas terutama berisi para petempur Syi'ah Irak yang telah berjuang bersama tentara Assad selama berbulan-bulan.
Banyak pejuang oposisi Suriah yang meloloskan diri dari Qushair pergi ke daerah Qalamoun dan sejak itu telah ada pembicaraan bahwa ofensif bersama Syi'ah Hizbullat dan rezim Suriah sudah dekat.
Namun spekulasi tentang pertempuran tersebut telah meningkat menjelang konferensi perdamaian Jenewa II yang direncanakan. Kemenangan lain di lapangan untuk Presiden Bashar al-Assad kemungkinan untuk memperkuat posisinya dalam negosiasi.
Asharq al-Awsat yang berbasis di London melaporkan bahwa baik Amerika Serikat dan Rusia, pendukung utama dari konferensi Jenewa II, berusaha untuk mencegah terjadinya pertempuran al- Qalamoun.
Surat kabar itu mengutip seorang diplomat Barat yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa rezim Suriah mendorong untuk melakukan pertempuran karena "tidak ingin konferensi Jenewa berlangsung."
"Bashar Al-Assad sekarang berpikir bahwa ia telah melewati bahaya, oleh karena itu, dia tidak siap untuk membuat konsesi di Jenewa II," kata diplomat itu, menambahkan bahwa kelompok-kelompok oposisi yang berasal dari Jihadis juga menolak pembicaraan tersebut sebagaimana Assad. (st/aby)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!