Jadi Mata-mata Israel, Warga Yordania Divonis 9 Tahun Penjara dan 80 Cambukan di Saudi

RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Sebuah Pengadilan Saudi menghukum seorang warga Yordania karena menjadi mata-mata untuk Israel dan menjatuhkan hukuman sembilan tahun penjara dan 80 cambukan, sebuah surat kabar pro-pemerintah Saudi melaporkan pada hari Rabu (30/10/2013).

Surat kabar berbahasa Arab Al-Riyadh tidak mengidentifikasi warga Yordania tersebut tetapi mengatakan pengadilan pidana Riyadh menemukannya bersalah "menulis kepada perdana menteri Israel dan berkomunikasi dengan seornag petugas intelijen Zionis [Israel]  "melalui email dan menerima pembayaran keuangan.

Surat kabar pro-pemerintah mengatakan pengadilan juga menghukum terdakwa, yang tidak diidentifikasi itu, menggunakan narkotika dan memiliki hubungan terlarang dengan seorang wanita asing.

"Tersangka memberi jawaban secara lisan, mengakui dia telah berkomunikasi dengan negara Israel, mengatakan ia tidak kapasitas mental penuh karena untuk ganja dan pil," katanya .

Setelah dia menjalani masa hukuman, warga Yordania itu akan dideportasi kembali ke tanah airnya, kata Al-Riyadh.

Arab Saudi secara resmi bermusuhan dengan Israel. Bulan ini menolak untuk mengambil kursi sementara di Dewan Keamanan PBB, mengutip antara lain apa yang negara itu katakan salah satunya karena kegagalan badan dunia tersebut untuk membuat Israel menemukan solusi untuk konflik dengan Palestina. (an/aby)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Inggris Jadi Negara Kafir Pertama Gunakan Transaksi Keuangan Islami
• Hakim Mesir Mundur dari Persidangan Kelompok Ikhwanul Muslimin
• Pemerintah Brazil Akan Buat UU Lindungi Warganya dari Penyadapan AS
• Jaksa Spanyol Buka Penyelidikan atas Operasi Mata-mata AS di Negara Matador
• Keterlaluan!!! Polisi Burma Peras Ulama Rohingya
• Pria Bersenjata Serang Mobil Pembawa Uang di Sirte Libya, Curi 54 Juta Dolar AS
• PBB Desak Inggris dan AS Jujur Tentang Penyiksaan Tersangka Terorisme
• Insiden Penyadapan Membuat Jerman Tak Lagi Percaya AS