Anggota DPR AS: Penutupan Kedubes AS di Beberapa Negara Karena Ancaman Al-Qaidah

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Penutupan kedubes AS di beberapa negara Timur Tengah pada Ahad esok yang diduga terkait ancaman serangan oleh Al-Qaidah terhadap misi diplomatik AmerikA Serikat di negara-negara tersebut dibenarkan oleh ketua Komisi Uran Luar Negeri DPR AS Ed Royce.

Ed Royce mengatakan bahwa Al-Qaidah tampaknya berada di balik ancaman yang telah mendorong beberapa kedutaan besar AS untuk ditutup pada hari Ahad (4/8/2013).

"Ini pemahaman saya bahwa itu terkait Al-Qaidah ... dan ancaman tersebut berasal di Timur Tengah dan Asia Tengah," kata Angota Dewan Ed Royce hari Jumat pada program CNN "New Day."

Royce, seorang Republikan, mengatakan ia dan beberapa anggota parlemen lainnya bertemu dua hari lalu dengan Wakil Presiden Joe Biden mengenai ancaman itu, "dan seperti yang Anda tahu kita akan mengambil langkah apapun yang diperlukan untuk melindungi personil kami di luar negeri. Ketika kita memiliki indikasi ancaman, kami menannganggapi itu secara serius. "

Sebelumnya pada hari Kamis Departemen Luar Negeri mengatakan kedutaan AS yang biasanya akan dibuka Ahad ini - termasuk di Abu Dhabi, Baghdad dan Kairo - akan ditutup hari itu karena alasan keamanan yang tidak ditentukan.

CBS News melaporkan penutupan kedutaan-kedutaan tersebut terkait dengan intelijen AS tentang rencana Al-Qaidah  terhadap pos diplomatik Amerika di negara-negara Muslim di Timur Tengah dan di tempat lain. (st/Reuters)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Dari Kursi Roda, Pendukung Mursi ini Mentang as-Sisi & Mubarak
• Partai Islam Terbesar di Bangladesh Dilarang Ikut Pemilu Awal Tahun
• Masih Ada Kebebasan Pers di Thailand Selatan
• Pemuda Muslim Pattani Tak Lagi Berbisik Menyebut Fathoni
• Edward Snowden Tinggalkan Bandara Moscow Setelah Diberi Suaka Rusia
• Pengadilan Indonesia Adili 14 Rohingya Tertuduh Bunuh 8 Budha Myanmar
• Subhanallah!! Inilah Pengalaman Mualaf Berpuasa di Amerika
• SOHR: Roket Pejuang Oposisi Hantam Depot Amunisi Rezim Assad di Homs, 40 Tewas