Rabu, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 24 Juli 2013 14:43 wib
6.440 views
16 Polisi Mesir Terluka dalam Serangan bom di Markas Keamanan Kota Mansoura
KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Sebuah ledakan bom di luar markas besar keamanan di salah satu kota Delta Nil Mesir melukai 19 orang, pejabat keamanan mengatakan awal hari Rabu (24/7/2013).
Ledakan bom itu tampaknya menargetkan polisi di ibukota provinsi Mansoura di peovinsi delta, Dakahliya. Ledakan ini meningkatkan ketakutan bahwa serangan membabi buta yang menargetkan pasukan keamanan bisa meluas ke kota-kota besar di luar target yang biasa di Sinai utara.
Para pejabat keamanan mengatakan 19 orang terluka, 13 polisi dan enam warga sipil, ketika bom di luar markas direktorat keamanan di Mansoura meledak setelah tengah malam.
Para petugas polisi terlibat baku tembak dengan orang-orang tak dikenal di dalam bangunan yang ditinggalkan di dekatnya sesudah ledakan. Tidak ada rincian lebih lanjut yang segera tersedia.
Juru Bicara Kepresidenan Ahmed Al Muslimani merilis sebuah pernyataan yang menyebut insiden itu sebagai aksi terorisme.
"Insiden teroris Mansoura tidak akan menggoyahkan penyelesaian Mesir," katanya. "Mesir telah menang dalam perang melawan terorisme sebelum dan akan menang lagi hari ini."
Belum jelas siapa yang berada dibalik peristiwa tersebut namun kepolisian, banyak dibenci karena kebrutalan dan pelanggaran yang luas selama bertahun-tahun, telah menjadi target serangan sengit di Semenanjung utara Sinai yang bergejolak. Lebih dari selusin pejabat keamanan telah tewas di sana setelah penggulingan Mursi. Sebuah ledakan kecil baru-baru ini menghantam sebuah pos polisi antara Kairo dan Sinai utara.
Partai Ikhwanul Muslimin dimana Mursi berasal mengutuk serangan itu dalam pernyataan yang dimuat di website kelompok tersebut dan bersumpah untuk mengadakan aksi protes damai, mengatakan mereka tidak akan terseret ke dalam kekerasan.
Lanjutan penahanan Mursi telah memicu kemarahan di kalangan pendukungnya. Pemimpin pertama Mesir yang terpilih secara bebas tersebut telah ditahan tanpa bisa berkomunikasi dan tanpa dakwaan.
Sebelas orang tewas dalam bentrokan antara pendukung dan penentang presiden digulingkan sejak Senin. Sebagian besar tewas dalam pertempuran jalanan dinihari dekat sebuah kamp protes pro-Mursi ketika negara itu tetap terperosok dalam kekacauan tiga pekan setelah menggulingkan pemimpin asal kelompok Islam tersebut oleh militer. (an/AP)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!