Ahad, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 7 Oktober 2012 06:00 wib
5.031 views
Staff Rumah Sakit Benghazi Ingin Brigade Anshar Al-Syariah Kembali
BENGHAZI, LIBYA (voa-islam.com) - Para karyawan di rumah sakir Jalaa di Benghazi Libya telah melakukan protes untuk hari ketiga tentang kurangnya keamanan di rumah sakit dan menuntut kembalinya para personel Ansar Al-Syariah.
Brigade Islam Ansar Al-Syariah, yang telah memberikan keamanan rumah sakit, dipaksa keluar dari pos mereka ketika bagian dari demonstrasi 'Selamatkan Benghazi' pada tanggal 21 September. Para pengunjuk rasa, yang marah atas dugaan keterlibatan kelompok-kelompok Islam dalam pembunuhan duta Besar Amerika Chris Stevens, menyerang beberapa pangkalan brigade. Salah satunya adalah brigade Ansar Al-Syariah yang personilnya berjaga di rumah sakit, khawatir akan keselamatan mereka, kemudian meninggalkan posisi mereka.
Staf medis mengatakan bahwa sejak penjaga keamanan dari Ansar Al-Syariah pergi, rumah sakit itu telah menderita masalah keamanan sepanjang waktu. Seorang dokter wanita mengatakan bahwa staf medis diserang setiap hari dengan lisan dan bahkan secara fisik.
Seorang dokter menggambarkan bagaimana teman berduka seorang pria yang terluka dalam sebuah kecelakaan lalu lintas jalan, mengamuk setelah mengetahui bahwa dokter tidak mampu menyelamatkan nyawa temannya. Dia menghancurkan peralatan medis dan menyerang para staf, sebelum akhirnya dikeluarkan dari gedung oleh para pekerja rumah sakit.
Seorang dokter mengatakan: "Kami menjadi sasaran pelecehan semacam ini setiap hari dan itulah sebabnya kita sekarang menuntut pemberian jaminan bagi kita, dan khususnya kepada Ansar Al-Syariah." Dia menambahkan bahwa banyak orang di Benghazi percaya keamanan yang diberikan oleh brigade kontroversial, seperti brigade Anshar Al-Syariah adalah lebih baik daripada pasukan keamanan yang saat ini tersedia.
Ada juga laporan tentang para pasien dan pengunjung yang membawa senjata ke rumah sakit dan senjata api yang digunakan untuk mengancam para dokter dan perawat. Penyalahgunaan obat terlarang dikatakan merupakan masalah lain di fasilitas tersebut, dan beberapa pekerja rumah sakit mengatakan mereka telah menyaksikan rekreasi memakai obat terlarang obat terlarang di kamar rumah sakit.
Dr Mohamed Beleid, direktur rumah sakit mengatakan: ". Rumah sakit telah menderita dari kurangnya keamanan untuk waktu yang sangat lama." Meskipun mereka telah menginformasikan otoritas terkait, termasuk Departemen Kesehatan, Departemen Pertahanan dan Direktorat Keamanan Nasional Benghazi tentang situasi tersebut, Beleid mengatakan bahwa tidak ada yang dilakukan. "Kami memberitahu mereka tentang keseriusan situasi tersebut dan meminta mereka untuk memberikan perlindungan bagi rumah sakit, tetapi semua upaya ini gagal." (an/lh)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!