Jum'at, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 14 September 2012 23:22 wib
6.233 views
Mufti Agung Kashmir: Semua Warga AS Harus Pergi dari Kashmir
KASHMIR, INDIA (voa-islam.com) - Ulama paling senior di wilayah Kashmir jajahan India telah mengatakan kepada semua warga AS untuk "segera meninggalkan" wilayah tersebut karena film anti Islam yang diproduksi warga di Amerika Serikat.
"Warga negara AS yang mengunjungi Kashmir harus segera pergi karena kaum muslimin telah disakiti oleh foto-foto tersebut," kata Mufti Agung Jammu dan Kashmir, Bashiruddin Ahmad pada Kamis, Press Trust of India melaporkan.
"Setiap Mukmin menerima kebesaran Nabi Muhammad dan setiap upaya untuk memfitnah penggambaran-Nya tidak akan ditoleransi," kantor berita tersebut mengutip perkataannya.
Sementara itu ratusan pengacara meneriakkan slogan anti-AS dan melakukan pemogokan pada hari Jumat di Srinagar, kota utama Kashmir jajahan India.
Zaffar Shah, mantan presiden Pengadilan Bar Association Tinggi Jammu dan Kashmir mengatakan, "sekitar 700 dari kita tidak bekerja hari ini sebagai protes terhadap film yang menghujat ini."
"Kami ingin mencegah orang dari membuat film semacam itu, dan kami mendesak pemerintah AS untuk melarang film tersebut dan menuntut pembuat film di bawah beberapa undang-undang yang mencegah orang dari menghasut orang lain," katanya kepada AFP.
Sekelompok kecil demonstran berkumpul secara damai pada hari Kamis di Srinagar untuk mengecam film tersebut, namun polisi berada dalam keadaan siaga untuk mencegah kemungkinan terjadinya kerusuhan setelah shalat Jumat.
Empat orang tewas di ibukota Yaman Sana'a pada Kamis ketika kekerasan sekali lagi berkobar di luar kedutaan besar AS di Timur Tengah dan Afrika Utara selama film menghujat Nabi tersebut.
Kematian-kematian tersebut menyusul pembunuhan seorang duta besar AS Chris Stevens dan tiga rekannya di Suriah pada Selasa setelah massa menyerbu konsulat AS di Benghazi.
India adalah rumah bagi penduduk Muslim yang diperkirakan berjumlah sekitar 150 juta jiwa, menurut data sensus.
Kashmir yang berpenduduk mayoritas adalah sebuah wilayah Himalaya yang indah yang dibagi antara India dan Pakistan di mana perang pemisahan diri umat Islam dari penjajah India telah berkobar selama dua dekade. (by/AFP)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!