Kamis, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 6 September 2012 22:15 wib
4.432 views
Perdana Menteri Ismail Haniyah : Berencana Menutup Terowongan
Perdana Menteri Ismail Haniyeh, mengatakan bahwa pemerintahnya siap menutup semua terowongan di perbatasan dengan Mesir, jika perbatasan dibuka dan zona perdagangan bebas diberlakukan, tegasnya.
Pada pertemuan dengan delegasi Mesir termasuk tokoh dari berbagai aliran politik Haniyeh mengatakan, "Kami harus membuat terowongan setelah Israel mengepung Gaza," ujarnya. Langkah yang diambil Hamas membangun terowongan itu, menggambarkan terowongan itu sebagai "urat nadi kehidupan bagi Jalur Gaza."
Kunjungan Delegasi Mesir ke Gaza memiliki arti yang sangat penting, dan menekankan peran Mesir dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina, katanya.
Haniyeh mengutuk serangan terhadap aparat keamanan Mesir di Rafah yang menyebabkan tewasanya 16 tentara Mesir, dan menambahkan bahwa mereka yang melakukan penyerangan itu ingin mengarahkan konflik antara Mesir dan Palestina.
Haniyah menambahkan bahwa serangan itu gagal mencapai tujuannya, meskipun, ia menekankan bahwa keamanan Mesir terkait dengan Palestina dan rakyatnya. Haniyeh mengatakan pemerintahnya siap bekerja sama dengan Mesir untuk melindungi keamanan nasional Mesir, yang berkaitan dengan keamanan dari semua rakyat Arab.
Delegasi Mesir, terdiri dari 11 tokoh dari seluruh kekuatan politik, dan tiba di Gaza City, yang menunjukkan solidaritas perlawanan Palestina dan diharapkan meninggalkan Gaza City pada hari Sabtu.
Sementara itu, Presiden Mursi dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas di Cairo, membahas tentang rekonsiliasi antara Hamas dan al-Fatah, yang akan menyatukan kekuatan perlawanan Palestina, yang sampai sekarang memiliki sejumlah kendala. Mesir berperan sangat penting membantu menyelesaikan konflik yang ada, antara Hamas dan al-Fatah. af/egpt
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!