Rabu, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 29 Agutus 2012 07:30 wib
3.352 views
Jaksa Prancis Perintahkan Penyelidikan Pembunuhan Yaseer Arafat
PARIS, PRANCIS (voa-islam.com) - Jaksa Prancis telah memerintahkan membuka penyelidikan pembunuhan dalam kematian Yasser Arafat.
Kantor berita Perancis AFP melaporkan bahwa jaksa telah sepakat untuk memulai penyelidikan, setelah keluarga Arafat meluncurkan tindakan hukum di Prancis bulan lalu atas klaim bahwa pemimpin veteran Palestina tersebut meninggal karena keracunan radioaktif polonium.
"Sebuah penyelidikan pembunuhan pengadilan telah dibuka, sebagaimana yang diharapkan menyusul keluhan dari Nyonya Arafat," kata seorang sumber yang dekat dengan masalah tersebut kepada AFP.
Janda Arafat, Suha dan putrinya Zawra mengajukan keluhan pembunuhan pada tanggal 31 Juli di pinggiran Paris Nanterre.
Yaseer Arafat sendiri meninggal di sebuah rumah sakit militer dekat Paris pada tahun 2004.
Dugaan bahwa pemenang Nobel Perdamaian diracun dibangkitkan bulan lalu setelah saluran berita Al-Jazeera menyiarkan sebuah investigasi di mana para ahli mengatakan mereka menemukan tingkat tinggi polonium pada efek pribadinya.
Polonium adalah zat yang sangat beracun yang jarang ditemukan di luar kalangan militer dan ilmiah, dan digunakan untuk membunuh mantan mata-mata Rusia yang berubah menjadi kritikus Kremlin Alexander Litvinenko, yang meninggal di London pada tahun 2006 tak lama setelah minum teh dicampur dengan racun.
Janda dan putri Yasser Arafat mengatakan mereka "senang" dengan keputusan tersebut.
"Kantor kejaksaan Nanterre baru saja resmi membuka penyelidikan yudisial menyusul keluhan yang diajukan oleh Nyonya Souha Arafat dan putrinya pada tanggal 31 Juli 2012. Keluarga dan pengacara mereka senang atas keputusan itu," kata Pierre-Olivier Sur dalam sebuah pernyataan.
Sebuah laboratorium radiologi Swiss di Lausanne University Hospital Centre mengatakan Jumat pihaknya telah menerima lampu hijau dari Suha Arafat untuk menguji jenazahnya untuk keracunan oleh polonium.
Otoritas Palestina juga menyambut baik keputusan untuk membuka penyelidikan tersebut.
"Kami menyambut baik keputusan ini dan Presiden (Palestina) Mahmoud Abbas secara resmi meminta Presiden Prancis Francois Hollande untuk membantu kita untuk menyelidiki keadaan kematian presiden Yaseer Arafat," pejabat senior Palestina Saeb Erakat mengatakan.
Erakat menyatakan harapan bahwa "kita akan mencapai kebenaran penuh pada kematian Arafat dan yang berdiri di belakangnya."
Yaseer Arafat, yang memimpin perjuangan untuk negara Palestina selama hampir empat dekade, meninggal di sebuah rumah sakit militer Perancis setelah diterbangkan kesana untuk perawatan dari markasnya di Ramallah.
Pada saat kematiannya, para pejabat Palestina menuduh ia telah diracun oleh musuh lama mereka Israel, tapi sebuah penyelidikan Palestina menyimpulkan pada tahun 2005 mengesampingkan keracunan, termasuk kanker dan AIDS.
Israel telah secara konsisten membantah tuduhan tersebut, menuduh Souha Arafat dan para pejabat Palestina menutupi alasan sebenarnya atas kematian mantan pemimpin mereka itu. (by/AFP)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!