2000 Tentara AS Telah Tewas dalam Perang Melawan pejuang Islam di Afghanistan

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Jumlah korban tewas di kalangan pasukan AS dalam perang di Afghanistan telah melampaui 2.000 jiwa, dengan lebih dari separuh kematian datang dalam 27 bulan terakhir.

Butuh waktu sembilan tahun bagi AS untuk mencapai 1.000 tentara tewas, tetapi hanya 27 bulan untuk mencapai 1.000 kematian berikutnya, menurut sebuah analisis oleh The New York Times.

Jumlah korban meningkat tersebut datang setelah Presiden AS Barack Obama mengirimkan ribuan tentara tambahan ke negara itu untuk mengintensifkan pertempuran pasukan koalisi NATO pimpinan AS terhadap para pejuang Islam.

Tentara-tentara itu sedang ditarik pulang, bersama dengan rekan-rekan internasional mereka, ketika pasukan Afghanistan mengambil kendali keamanan menjelang batas waktu 2014 untuk pasukan tempur asing meninggalkan Afghanistan.

Kematian tentara Amerika Serikat dalam konflik hampir 11  tahun di Afghanistan mencapai angka ke 2.000 setelah kematian Kopral Angkatan Darat James A. Justice di sebuah rumah sakit militer di Jerman, berdasarkan pada analisis kertas-kertas catatan Departemen Pertahanan.

Perhitungan oleh The Times meliputi kematian tidak hanya di Afghanistan, tetapi juga di Pakistan dan negara-negara lain di mana pasukan Amerika terlibat langsung dalam membantu pertempuran.

Sementara itu tentara dan polisi Afghanistan juga telah mengalami sejumlah besar korban sejak perang dimulai pada tahun 2001. Statistik dari tahun 2007 menunjukkan lebih dari 6.500 pasukan keamanan Afghanistan telah tewas dalam perang melawan pejuang Islam. (st/pajhwok)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Lashkar-e-Jhangvi Rilis Video Pemenggalan 2 Pengikut Syi'ah Pakistan
• Khotib di Masjid-Masjid Nangarhar Afghanistan Bacakan Khutbah Idul Fitri Mullah Omar
• Presiden Bashar al-Assad Mengundurkan Diri?
• Rusia Meluncurkan TV Islam, Mengudara 24 Jam
• Pemimpin Sunni Iraq Dihantam Bom Mobil
• Bashar Al-Asad ketakutan Shalat 'Id Sampai Mendahului Imam Salam
• Perdana Ismail Haniya : Kami Tidak Akan Menyerah Kepada Zionis
• Dari Jantung Eropa, Turki, Mesir, Washington, Merayakan Idul Fitri