Selasa, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 14 Agutus 2012 10:23 wib
9.003 views
Emine Erdogan Menangis Bertemu Dengan Pengungsi Rohingya
Mungkin ini hanya satu-satunya isteri pemimpin dunia yang mau mengunjungi pengungsi Rohingya, Myanmar. Emine Erdogan, isteri Perdana Menteri Turki, Recep Tayyib Erdogan, mengunjungi kamp pengungsi Rohingya, dan nampak dalam video, Emine menangis dan sangat terharu melihat kehidupan Muslim di Rakhine. "Sungguh sangat malang nasib mereka", tukas Emine.
Emine Erdogan disertai Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu saat meninggalkan pada hari Rabu untuk mengamati situasi di Rakhine di mana pertempuran antara umat Buddha dan Muslim Rohingya telah menewaskan 80 orang pada bulan Juni, menurut angka resmi.
Emine Erdogan tak mampu menghentikan air matanya dengan tisu yang mengalir tanpa henti, ketika seorang pria berbicara dalam bahasa Ronghinya, dan menjelaskan penderitaan yang mereka alami. Menlu Davutoglu, sangat sedih mendengarkan semua penuturan, dan Muslim Rohingya menghadapi kebiadaban dan kejahatan yang dilakukan oleh rezim Budha, yang sangat terkutuk itu. Davutoglu, tak kuasa lagi melihat penderitaan mereka, dan memeluk pengungsi itu. Kemudian, Davutoglu ikut pula menangis.
Sebelum keberangkatannya ke Myanmar, Davutoglu mengatakan bahwa pemerintah Myanmar melaporkan Muslim Rohingya tewas hanya ratusan orang. Tetapi, sesudah Davutoglu melihat kondisi yang ada, dan bertemu dengan penduduk Muslim Rakine, mengatakan jumlah korban yang tewas ribuan orang. Sungguh biadab dan terkutuk rezim Budha di Myanmar.
Emine Erdogan dan Menteri Negeri Davutoglu, memberikan bantuan $ 2 juta dollar. Rezim Budha di Myanmar sangat membatasi bantuan dari luar negeri, yang ingin membantu Muslim Rohingya. Lembaga Kemanusiaan PBB baru-baru ini bersama dengan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) membantu Muslim Rohingya, yang menjadi kebiadaban rezim Budha di Myanmar.
Human Rights Watch mengatakan pada 1 Agustus bahwa Rohingya mengalami pennghancuran massal, pembunuhan dan perkosaan oleh pasukan keamanan Myanmar. Minoritas Muslim menanggung beban tindakan biadab, dan serangan pembakaran oleh umat Buddha. Muslim Rohingya di Rakhine benar-benar dihancuarkan oleh negara.
Di Myanmar, setidaknya terdapat 800.000 Muslim Rohingya, yang tidak diakui sebagai warga negara, dan terus-menerus ditindas dan dihancurkan oleh rezim terkutuk Budha dengan cara tangan besi dan senjata. Mereka tak ingin Muslim hidup di Myanmar. Padahal, mereka sudah berada di tanah Myanmar ratusan tahun. mh.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!