Kamis, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 9 Agutus 2012 18:50 wib
4.711 views
Sekjen PBB: Mali Jadi Tempat Aman Bagi Pejuang Islam
PBB (voa-islam.com) - Sekjen PBB Ban Ki-moon memperingatkan pada hari Rabu (8/8/2012) bahwa Mali telah menjadi tempat yang aman bagi kelompok "pejuang Islam dan kriminal."
Kelompok pejuang Islam mengontrol sekitar dua-pertiga dari Mali setelah membajak pemberontakan sekuler awal tahun ini, dan kemudian merebut lebih banyak wilayah setelah kudeta militer 22 Maret yang menggulingkan Presiden Amadou Toumani Toure di ibukota Bamako selatan.
Ban mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa kelompok Islam telah secara ilegal menerapkan hukum Syariah di bagian utara Mali, di mana situasi keamanan sekarang mudah menguap dan tak terduga.
"Dengan masuknya Jihadis regional dan internasional, ada alasan untuk khawatir bahwa wilayah utara menjadi tempat yang aman bagi teroris dan unsur pidana," kata Ban.
Sementara itu mediator utama dalam upaya regional untuk mengakhiri kerusuhan, Menlu Burkina Faso Djibril Bassole, melakukan perjalanan ke Mali Utara yang dikuasai pejuang Islam untuk pertama kalinya pekan ini dan mengatakan pejuang Islam harus memutuskan hubungan dengan "gerakan teroris" seperti Al-Qaidah sebelum pembicaraan damai dapat dimulai.
Sanda Ould Boumama, juru bicara kelompok Anshar Al-Dine yang terkait Al-Qaidah mengatakan pada Rabu bahwa masalah memaksakan Syariah adalah "tidak bisa ditawar" dan dia tidak membuat komitmen untuk menjauhkan diri dari kelompok-kelompok pejuang Islam lainnya.
"Kami membela apa yang tertulis dalam Al-Quran. Kami bukan teroris tapi (para mujahid) yang ingin membawa orang kembali ke jalan yang benar. Mediator memiliki sudut pandangnya terhadap terorisme dan kami memiliki sudut pandang kami sendiri," katanya kepada Reuters melalui telepon.
Duta Besar Mali di PBB Oumar Daou mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa meskipun kemajuan telah dibuat dalam memulihkan ketertiban di selatan Mali, situasi di utara adalah perhatian besar. Dia mengatakan pemerintah Mali akan bekerja dengan ECOWAS, PBB, Uni Afrika dan orang lain untuk merebut kembali bagian utara Mali tersebut. (st/Reuters)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!