Jum'at, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 20 Juli 2012 10:52 wib
4.974 views
Presiden Mursi Menandai Awal Ramadhan Dengan Membebaskan Tahanan
Presiden Mohamed Mursi mengumumkan bahwa ia mengampuni 572 tahanan militer yang terlibat dalam revolusi 25 Januari. Keputusan Presiden Mursi,sebagasi tanda mengawali awal Ramadhan, di Mesir yang jatuh para hari Jum'at.
Mursi menyatakan harapannya bahwa awal Ramadhan, di negeri Mesir dimulai Jumat pagi, dan akan menjadi, "Bulan kesehatan bagi Muslim Mesir, dunia Arab dan Islam, dan umat di seluruh dunia", ucapnya.
Dalam pidatonya, Mursi meminta Mesir memberi contoh bagi dunia dalam produktifitas, stabilitas, keamanan, dan dukungannya bagi rakyat miskin.Mursi juga menegaskan komitmen Mesir kepada "Negara-Negara Saudara" di Afrika, dan berjanji bekerjasama dengan Uni Afrika mengembangkan serta menjaga stabilitas kawasan benua yang luas itu, tambahnya.
Masalah utama Mesir, berkaitan dengan masalah keamanan, lalu lintas, kekurangan bahan bakar, akses kebutuhan bahan makanan, polusi, dan tidak akan dapat diselesaikan tanpa koordinasi lembaga-lembaga negara, kata Mursi. Mursi menyerukan gerakan nasional pada 27 Juli, dan membersihkan jalan-jalan di Mesir. Inisiatif yang disebut, sebagai langakah menuju "bangsa yang bersih."
Mursi meyakinkan bahwa Mesir memiliki sumber daya yang banyak, tapi prioritas pekerjaan yang perlu dilakukan, adalah meningkatkan perekonomian dan menjamin distribusi kekayaan yang adil kepada warga. Mursi juga mendesak rakyatnya menyampaikan setiap keluhan melalui kantor layanan bagia rakyat, yang telah dibuka, atau mengajukan pengaduan melalui online atau melalui telepon kepada pemerintah.
Mursi menekankan pentingnya kebebasan berbicara dan kebebasan pers, mengatakan. "Dalam keadaan kritis, media Mesir harus dibebaskan dari warisan rezim digulingkan", ungkapnya.
Gairah kehidupan rakyat Mesir sangat luar biasa menjelang Ramadhan, dan pemerintah memberikan berbagai bantuan langsung yang didistribusikan kepada rakyat miskin dalam skala yang luas. Ramadhan di Mesir benar-benar dapat dinikmati seluruh rakyat dengan suka cita. Tanpa keculai.
Dibagian lain, Presiden Mesir Mohamad Mursi melakukan pertemuan dengan Kepala Biro Politik Hamas, Khaled Misy'al di Istana Heliopolis, Cairo. Pertemuan pertaman antara Mursi dengan Khaled Misy'al, dan berlangsung lama. Kedua pemimpin itu, membahas situasi keamanan di Gaza, dan tindakan Israel yang sampai sekarang masih melakukan embargo.
Mursi menegaskan kembali komitmen Mesir, yang akan mendukung dan membebaskan Palesitna, yang sekarang ini masih berada dalam jajahan Israel. Komitmen ini, tampaknya tidak berubah meskipun mendapatkan tekanan dari pemerintah Amerika Serikat, agar Mursi tetap menghormati perjanjian perdamaian dengan Israel. mi
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!