Senin, 16 Jumadil Awwal 1446 H / 2 Juli 2012 08:09 wib
8.147 views
Presiden Mesir Mohammed Mursy Menolak Telpon Netanyahu
Presiden Mesir Mohammed Mursy menolak telepon dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang ingin mengucapkan selamat atas kemenangannya pemilihan presiden yang lalu, Minggu.
Mursy menolak melakukan komunikasi dengan Netanyahu, dan ini menunjukkan kesungguhan Presiden Mesir yang baru itu, khususnya dalam sikap terhadap Zionis-Israel.
Media- media di Israel yang berbahasa Ibrani melaporkan bahwa Morsi tidak menanggapi tekanan Amerika Serikat, agar Mursy menerima telepon singkat dari Netanyahu yang mengirim ucapan selamat tidak melalui surat resmi.
Sebuah sumber Israel mengatakan bahwa Netanyahu meminta Presiden AS Barack Obama melakukan campur tangan pribadi menekan Mursiy untuk menjawab panggilan telepon, serta memastikan bahwa Mesir tetap menghormati perjanjian Camp David dengan Zionis-Israel.
Sumber itu menambahkan bahwa Mursy meyakinkan Obama bahwa Mesir masih berkomitmen dengan perjanjian, tetapi Mursy bersikeras menolak berbicara dengan Netanyahu.
Jamaah Ikhwanul Muslimin di Mesir menyatakan bahwa Presiden Mohammed Mursy yang berkuasa tidak akan mengubah apa pun dari prinsip-prinsipnya tentang pengakuan terhadap Israel dan dukungan bagi perlawanan Palestina.
"Posisi Ikhwanul Muslimin adalah tetap dan tidak akan berubah selamanya. Tidak dan tidak akan mengakui Israel," kata juru bicara Ikhwan Mahmoud Islam Ghazlan kepada Quds Press.
"Kami mendukung perlawanan yang sah dengan segala cara yang sah, dan mengakui hak untuk mempertahankan diri, dan ini adalah hak yang ditetapkan oleh semua konvensi internasional," tambah Ghazlan.
Sikap Presiden Mesir, Mohammed Mursy terhadap rakyat Palestina, dinyatakan di depan jutaan rakyat Mesir, yang berkumpul di Tahrir Square, hari Jum'at, bahwa seluruh rakyat Mesir, dan lembaga-lembaga negara, serta presiden akan berada disamping rakyat Palestina dalam perjuangan untuk mendapatkan haknya kembali dan kemerdekaan.
Mursy memiliki izzah di depan para musuh-musuhnya, dan tidak bersikap lembek, sebagaimana yang dialami para pemimpin negara-negara Islam, yang hanya bisa mengekor kepada Amerika Serikat dan Zionis-Israel, dan bahkan mengabdi kepada musuh-musuh Allah Azza Wa Jalla. mi
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!