Kamis, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 17 Mei 2012 07:02 wib
3.967 views
Bentrok Lanjutan Sunni-Syi'ah di Libanon Lukai 6 Orang
TRIPOLI, LIBANON (voa-islam.com) - Sedikitnya enam orang terluka dalam pertempuran sengit hari Rabu (16/5/2012) yang kembali mengguncang kota pelabuhan utara Libanon Tripoli untuk hari keempat, melukai sedikitnya enam orang di sebuah kota di mana ketegangan sektarian antara Sunni dan Syi'ah telah meningkat setelah pemberontakan di negara tetangga Suriah, kata sumber keamanan.
Pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan baku tembak meletus setelah tentara mencoba untuk memindahkan barikade di kota pelabuhan utara dan terutama lingkungan Sunni Muslim Bab al-Tebbaneh.
Warga menembaki tentara, yang menyebabkan salah satunya terluka, dan pasukan keamanan membalas tembakan tersebut.
Bentrokan kemudian meningkat dengan penduduk Jabal Mohsen, yang tinggal berlawanan, juga menembakkan senjata mereka ke pemukiman Sunni Bab al-Tebbaneh.
Jabal Mohsen dihuni terutama oleh kaum Syi'ah Alawit yang setia kepada rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad yang sedang diperangi, sementara warga Bab al-Tebbaneh mendukung oposisi berusaha menggulingkan Assad.
Sebuah sumber keamanan mengatakan kepada kantor berita Reuters, seorang tentara Libanon dan lima warga terluka dalam bentrokan tersebut, yang terutama terjadi antara pasukan pemerintah dan orang bersenjata di distrik Sunni Bab al-Tabbaneh. Penduduk mengatakan sedikitnya dua tentara termasuk di antara yang terluka, tapi tentara tidak bisa mengkonfirmasi sumber itu.
Delapan orang tewas dan puluhan lainnya terluka sejak Sabtu di Tripoli, rumah bagi Muslim Sunni yang mendukung pemberontakan di Suriah dan minoritas kaum Syi'ah Alawit yang mendukung presiden Suriah Bashar al-Assad.
Assad sendiri berasal dari sekte sesat Syi'ah sementara pemberontakan telah dipimpin oleh Muslim Sunni yang merupakan penduduk mayoritas Suriah.
Sebuah kelompok minoritas Syi'ah Alawit kecil terkonsentrasi di Tripoli, sebuah kota konservatif Sunni di mana banyak warga telah marah oleh tindakan keras berdarah Assad pada lawan-lawannya. Ketegangan yang memuncak akhirnya menjadi bentrokan beberapa kali sejak pemberontakan 14-bulan di Suriah dimulai.
Pertempuran di Tripoli, 70 km dari Beirut, telah menyoroti bagaimana kekerasan di Suriah dapat tumpah ke Libanon, sebuah negara yang dikuasai oleh pasukan Suriah hingga 2005. (by/wb,ahram)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!