Selasa, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 3 April 2012 13:27 wib
5.725 views
Laporan Pembantaian di Suriah
Selama beberapa hari terakhir pemerintah Suriah berusaha menutup rapat (blackout) arus informasi yang akan keluar dari Suriah. Rezim Bashar al-Assad tidak ingin kondisi yang serius di Suriah dapat didengar oleh dunia luar.
Dua orang wartawan dari media internasional, Marie Colvin dan Remi Ochlik, yang rumahnya digunakan mangkal wartawan internasional hancur, akibat serangan roket yang dilakukan pasukan yang setia kepada presiden Basar al-Assad. Menurut Marie dan Remi kota Homs benar-benar lumat akibat serangan yang dilancarkan oleh pasukan pemerintah dengan menggunakan senjata berat.
Bangunan rumah itu menjadi pusat para aktivis di Homs yang melaporkan dengan gambar-gambar yang berhasil diabadikannya, dan diambil melalui jendela-jendela rumah. Gambar-gambar itu menceritakan bagaimana pasukan Bashar al-Assad dengan sangat ganasnya membantai perempuan, anak-anak, laki-laki di kota Baba Amr, tanpa belas kasihan. Rumah yang digunakan mengabadikan peistiwa itu, sekarang sudah menjadi puing. Para akitvisnya telah meninggalkan kota itu, dan mungkin sudah lari ke Lebanon atau Turki, ujar Marie.
Sekarang aparat intelijen Suriah terus mengejar, mencari para wartawan yang masih tersisa, dan berusaha menghancurkan jaringan mereka. Intelijen Suriah tidak memberikan peluang bagi fihak luar yang ingin membawa kondisi Suriah keluar dari negeri itu.
Rezim Bashar Al-Assad sangat takut wartawan yang masih ada di Suriah, membahayakannya dengan memberikan gambar-gambar dokumenter. “Mereka memberikan bukti dokumenter yang paling menarik dari kejahatan yang dilakukan oleh negara. Penggunaan kekerasan yang terus-menerus dan sistematis,tembakan senjata artileri berat terhadap penduduk yang padat di Baba Amr, mengakibatkan banyaknya jumlah korban yang tewas. Gambar-gambar yang sangat menakutkan itu, berkat keberanian para aktivis, sekarang menjadi sebuah saksi atas segala kejahatan yang dilakukan oleh Bashar al-Asssad.
Bashar al-Assad melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. Dengan cara-cara yang sangat luar biasa. Assad melakukan teror yang sangat biadab, dimana pasukan pemerintah menyembelih wanita, dan memotong-motong anak-anak, yang kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik, kemudian dibuang di depan rumah para aktivis. Ini semua dilakukan mereka, yang tujuannya menteror mental terhadap para aktivis yang menentang pemerintah.
Ali Othman, seorang penjual sayur, kini dalam tahanan yang kondisinya sangat mengkawatirkan. Ia ditangkap pada tanggal 28 Maret di dekat kota Aleppo, dan - menurut sumber yang dipercaya - sekarang ia sedang disiksa.
Masyarakat internasional meminta pembebasannya, tetapi tak ada tanggapan dari pemerintah. Ada laporan Ali Othman pernah menyelundupkan wartawan internasional masuk ke Suriah. Dia adalah salah satu jurnalis pertama yang membuat film aksi protes damai. Kejahatan satu-satunya, karena ia dituduh menyelundupkan wartawan ke Suriah. Dunia internasional harus menyerukan pembebasannya.
Tokoh terkemuka yang menghilang minggu ini adalah Noura Aljizawi, salah satu aktivis revolusi. Noura memberikan bantuan kemanusiaan, membagi-bagikan obat-obatan dan bantuan medis di rumah sakit lapangan. Ia mengunjungi mereka, dan rumah-rumah penduduk dan menawarkan bantuan medis.
Noura meninggalkan rumah Rabu lalu, 28 Maret dan belum pernah terlihat sejak itu. Adiknya melaporkan enam dari kamera dan laptop telah hilang dan sejak tujuh perempuan lain hilang, dan lima aktivis laki-laki juga hilang. Ia juga menyerukan kepada aktivis lainnya, dan mendesak mereka - membuat seruan dari tempat persembunyian mereka.
Rasa takut di antara jaringan aktivis bahwa Noura, yang begitu berat kondisinya akibat tekanan aparat intelijen, dan terus mencarinya.Noura bisa menjadi kunci yang memungkinkan rezim Assad menghadapi pukulan atas segala kejahatan yang telah dilakukannya. Sementara itu, rezim Assad terus memiliki kebebasan dalam penghancuran secara sistematis dan membunuh mereka yang terlibat dalam pemberontakan di negeri itu.
Sementara dunia terus menonton kejahatan Bashar al-Assad yang sangat biadab, tanpa belas kasihan, dan melakukan pembantaian secara besar-besaran, tanpa peduli lagi. Rezim Bashar al-Assad, lebih kejam, dibandingkan dengan rezim Zionis-Israel sekalipun. (af/tm)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!