Selasa, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 3 April 2012 07:58 wib
4.497 views
Pengangguran dan Resesi Ekonomi Melanda Eropa
Jumlah pengangguran di 17 negara yang menggunakan mata uang euro mencapai level tertinggi sejak diberlakukannya mata uang itu, tahun 1999.
Angka resmi menunjukkan semakin tingginya tingkat pengangguran di seluruh zona euro, dan sejumlah pejabat ekonomi di zona Eropa mengkawatirkan masuknya zona euro ke dalam jurang resesi ekonomi.
Eurostat, kantor pusat statistik Uni Eropa, mengatakan pengangguran di zona euro naik menjadi 10,8 persen pada Februari dari 10,7 persen bulan sebelumnya. Jumlah pengangguran mencapai 17,1 juta, hampir 1,5 juta lebih tinggi dari bulan yang sama tahun lalu. Dari 17 negara di zona euro, tujuh negara memiliki tingkat pengangguran di atas 10 persen.
Angka-angka pengangguran lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pengangguran di AS, yang jumlahnya mencapai 8,3 persen – di mana ekonomi AS mengalami sedikit recovery, sehingga jumlah angka pengangguran di negeri itu, sedikit mengalami penurunan beberapa bulan terakhir.
Delapan bulan kedepan kemungkinan jumlah pengangguran akan terus meningkat di seluruh zona euro, dan semakin memperkuat kekawatiran bahwa zona euro berada dalam resesi. Langkah ini sebagai akibat seluruh pemerintahan di zona euro yang melakukan pengetatan sistem monoter mereka, yang berdampak melonjaknya angka pengangguran, dan melumpuhkan mereka.
Spanyol mengumumkan langkah-langkah penghematan Jumat lalu, di mana negeri itu memiliki tingkat pengangguran tertinggi di zona euro yang mencapai 23,6 persen, sebagian besar pengangguran adalah kaum muda - mereka yang di bawah 25 tahun – mencapai angka diatas 50,5 persen. Tingkat terendah angka pengangguran di antara negara-negara euro Austria berada diangka 4,2 persen. Yunani, Portugal dan Irlandia - tiga negara yang menerima bailout (dana talangan) utang - memiliki tingkat pengangguran 21 persen, 15 persen dan 14,7 persen.
"Pengangguran jelas menambah tekanan pada pendapatan rumah tangga dari akibat pengetatan fiskal yang agresif di daerah pinggiran”, kata Jennifer McKeown, ekonom Eropa senior di Capital Economics.
Dia memperingatkan bahwa situasinya mungkin lebih buruk dan bahkan di Jerman, dimana pengangguran yang bertahan pada 5,7 persen, bisa meningkat lebih tinggi dari yang ada sekarang.
Angka sebelumnya menunjukkan penurunan lebih besar di bidang manufaktur, dan hanya menambah kesuraman ekonomi zona euro. Informasi keuangan perusahaan Markit mengatakan indeks manajer pembelian perusahaan - alat pengukur aktivitas bisnis - jatuh ke titik terendah tiga bulan dari 47,7 pada Maret dari 49 bulan sebelumnya - di bawah 50, dan menunjukkan adanya kontraksi.
Markit mengatakan Jerman dan Perancis, dua zona euro kekuatan ekonomi terbesar, menuju kondisi yang memburuk. Prancis, khususnya, bernasib lebih buruk dengan aktivitas terendah dalam 33 bulan mencapai indek angka 46,7. Hanya Austria dan Irlandia melihat output meningkat selama sebulan.
Zona euro di seluruh daratan Uni Eropa, nampaknya sedang menuju ke arah resesi, yang akan mengancamkehidupan ekonomi mereka. Kecenderungan nampak jelas dengan tingginya angka penganguran yang sekarang terjadi di 17 negara anggota zona euro.
"Tampaknya kemungkinan PDB zona euro mengalami kontraksi lagi pada kuartal pertama 2012 .... Shingga bergerak ke dalam resesi, "kata Howard Archer, ekonom dan kepala IHS Global di Eropa. "Dan prospek untuk kuartal kedua 2012 saat ini hampir tidak terlihat cerah”, tambahnya. (af/tm)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!