Senin, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 2 April 2012 11:02 wib
4.203 views
Dukungan dan Pengakuan Internsional Terhadap Oposisi Suriah
Oposisi Suriah, Dewan Nasional Suriah (SNC), mendapatkan dukungan dan pengakuan internasional. SNC bersumpah akan membangun kekuatan tempurnya, dan berperang melawan pasukan Presiden Bashar al-Assad sendiri.
Pemimpin kelompok itu, Burhan Ghalioun, yang bertemu dengan berbagai perwakilan negara-negara Sahabat Suriah atau Friends of Suriah, yang berkumpul hari Minggu di Istambul, mengatakan bahwa oposisi berkomitmen akan membentuk pemerintah yang tidak akan melakukan diskriminasi atas dasar agama atau etnis. SNC juga akan menjamin hak-hak sipil, jika berhasil mengguligkan pemerintahan Suriah.
Burhan menegaskan bahwa oposisi Suriah membutuhkan bantuan masyarakat internasional menghadapi kekerasan yang terus berlangsung, dan mengakibatkan ribuan orang tewas. SNC meminta masyarakat internasional agar membantu ribuan orang Suriah yang sekarang ingin melepaskan dari kejahatan rezim Aliwiyin (Shiah) yang sangat menindas.
"Anda menyaksikan adegan tragis setiap hari yang dialami rakyat Suriah," kata Ghaliun. Ghaliun mendesak para pemimpin di seluruh dunia, berpartisipasi membantu rakyat Suriah membebaskan dari cengkeraman Bashar al-Asad yang terus-menerus melakukan kejahatan. "Rezim Suriah mendapatkan manfaat dari keraguan dari masyarakat internasional, dan terus melakukan pengepungan terhadap kota-kota, menggusur warga, dan melakukan penembakan terhadap rakkyat yang tidak berdosa”, tambahnya.
Koalisi 83 negara -yang secara teknis adalah Kelompok Sahabat Rakyat Suriah- menyatakan "dukungan untuk melakukan langkah-langkah yang sah guna melindungi penduduk Suriah", dan mendesak pasukan Suriah menghentikan penembakan dan pembantaian terhadap warga sipil.
SNC yang mula-mula sangat terpecah-pecah, sekarang, tampaknya secara komprehensif mewakili kepentingan kekuatan oposisi Suriah, dan sekarang menjadi wakil sah rakyat Suriah. SNC secara efektif akan mengambil peran utama dalam membangun masa depan Suriah, pasca Presiden Bashar al-Assad. SNC menjadi kekuatan utama dalam menghadapi Bashar al-Assad. Pertemuan di Istambul, Turki, merupakan puncak ketidaksenangan negara Arab dan Barat, yang melihat kekerasan yang terus berlangsung di Suriah.
Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan sebagai tuan rumah konferensi, berjanji kepada rakyat Suriah. "Turki tidak akan meninggalkan mereka sendirian", ujarnya. Seluruh pemimpin dunia bertemu di Istambul, membahas cara-cara mengakhiri kekuasaan Assad, yang sudah berkuasa lebih dari dua dekade.
Dibagian lain, Amerika Serikat meningkatkan komitmen bantuan keuangan kepada SNC, di mana Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton mengumumkan tambahan $ 12 juta dollar kepada oposisi Suriah. Clinton juga berjanji akan terus meningkatkan bantuannya bagi rencana kemanusiaan, terutama bagi bantuan medis, yang sangat diperlukan oleh para pengungsi.
Tapi, seorang pejabat senior SNC mengatakan, bahwa SNC memerlukan bantuan yang lebih besar, $ 30 juta dollar, ujar Adib Shishakly."
"Jika kita tidak melindungi bagi masyarakat yang berada di wilayah Suriah, ini seperti kami tidak melakukan apa-apa," tambah Shishakly. Shishakly menyerukan masyarakat internasional untuk mendukung para pejuang Tentara Pembebasan Suriah yang sekarang berada di zona perang.
Dia memperingatkan bahwa oposisi tidak bisa bertahan selamanya jika al-Assad, jika Assad tidak menerima rencana perdamaian oleh mantan PBB Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan.
"Jika kita memberikan kesempatan kepada rezim Assad dan kita tidak memberikan batas waktu untuk misi Annan, maka itu berarti memberikan rezim Assad kesempatan untuk melakukan pembunuhan lagi, dan penyiksaan lagi."
"Konferensi berlangsung pada 1 April, karena hari April Mop," kata pembaca berita Suriah, menuduh para peserta melayani kepentingan Israel, Erdogan, dan melaksanakan perintah Clinton. (af/tm)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!