PM Rusia Vladimir Putin Tuduh AS Ingin Dominasi Dunia

TOMSK, RUSIA (voa-islam.com) - Perdana Menteri Vladimir Putin menuduh Amerika Serikat mencoba untuk mendominasi dunia dan menantang prosedur politik internal di negara-negara lain sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut.

Dia berbicara tentang kebijakan luar negeri pada akhir pertemuannya dengan mahasiswa Tomsk yang berlangsung sekitar 3,5 jam pada hari Rabu, tanggal 25 Januari. Salah satu dari mereka bertanya kepada Putin apa yang bisa menjadi alasan untuk reaksi negatif dari Barat untuk pemilihan parlemen di Kazakhstan.

"Alasannya adalah doktrin kebijakan luar negeri AS. Mereka ingin mengendalikan segala sesuatu ... kadang-kadang saya memiliki kesan bahwa Amerika Serikat tidak membutuhkan sekutu, AS membutuhan pengikut, "kata perdana menteri Rusia tersebut.

..kadang-kadang saya memiliki kesan bahwa Amerika Serikat tidak membutuhkan sekutu, AS membutuhan pengikut..

"Mereka tidak siap untuk bekerja sama pada terminologi bangsawan baik dengan Eropa atau kita. Kerjasama atas dasar persamaan berarti menentukan ancaman bersama dan bekerja di luar sistem respon terhadap mereka bersama-sama. Mereka menolak itu sama sekali, "katanya, mengacu pada sistem pertahanan rudal AS di Eropa sedang membangun.

Menurut Putin, salah satu cara Amerika untuk mempengaruhi negara lain adalah dengan "meragukan segala sesuatu dan mengatakan bahwa Anda tidak memenuhi standar tertentu" tapi "mereka bekerja di luar standar ini sendiri". (by/it)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Perundingan dengan AQAP Gagal, Yaman Kirim Pasukan Tambahan Ke Radda
• Seorang Muslimah Tewas Ditembak saat Membaca Al-Qur'an di Patani
• Pengacara: Hosni Mubarak Masih Presiden Mesir
• Arab Saudi Tarik Perwakilan dari Misi Pengamat Liga Arab di Suriah
• Polisi Nigeria Tawarkan 2,7 Miliar untuk Informasi Keberadaan Sakoto
• 'Ngambek' Tentaranya Dibunuh,Prancis Ancam Tarik Diri dari Afghanistan
• Komandan AQAP: Kekhalifahan Islam akan segera Berdiri, Insyallah
• AQAP akan Tinggalkan Kota Radda jika Yaman Bebaskan 400 Tahanan