Kamis, 16 Jumadil Awwal 1446 H / 24 November 2011 07:10 wib
4.685 views
Presiden Yaman Mundur dari Kekuasaan dengan Imbalan Kebal Hukum
RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Dengan imbalah kekebalan hukum dari penuntutan hukum atas dirinya dan keluarganya, Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh pada Rabu menandatangani perjanjian untuk menyerahkan kekuasaannya setelah 33 tahun berkuasa.
Presiden Ali ABdullah Saleh mendandatangani perjanjian yang diperantarai oleh Teluk dan PBB itu di istana raja Al-Yamama di Riyadh, disaksikan oleh sejumlah anggota oposisi Yaman dan juga Raja Abdullah serta para menteri luar negeri negara-negara Teluk, lapor Reuters.
Wakil-wakil dari partai yang berkuasa dan oposisi juga menandatangani perjanjian yang dimaksudkan untuk mengakhiri kekerasan mematikan 10 bulan itu, dalam acara yang juga dihadiri oleh Putera Mahkota Saudi Nayef.
Berdasarkan perjanjian itu, yang Saleh elakkan selama berbulan-bulan sebagai tantangan terhadap tekanan domestik dan internasional, pemimpin veteran tersebut akan menyerahkan kekuasaannya pada Wakil Presiden Abdrabbu Mansur Hadi sebagai imbalah bagi kekebalan dari penuntutan hukum atas dirinya dan keluarganya. Saleh masih akan menjadi presiden kehormatan selama 90 hari.
..pemimpin veteran tersebut akan menyerahkan kekuasaannya pada Wakil Presiden Abdrabbu Mansur Hadi sebagai imbalah bagi kekebalan dari penuntutan hukum atas dirinya dan keluarganya..
Raja Arab Saudi Abdullah memuji penandataganan perjanjian tersebut sebagai menandai "lembaran baru" dalam sejarah negara miskin itu.
"Hari ini lembaran baru dalam sejarah anda dimulai," kata raja Saudi pada delegasi Yaman saat mereka menandatangani perjanjian itu.
Penandatanganan perjanjian itu merupakan upaya keempat untuk menyelesaikan perjanjian pengalihan kekuasaan yang Saleh pungkiri pada tiga kesempatan sebelumnya pada menit terakhir, sehingga keningkatkan kerusuhan yang telah mendorong gerilyawan Al-Qaeda di tetangganya Saudi, penghasil minyak nomer 1 dunia, lapor AFP.
Para aktivis yang berkemah di Sanaa pusat telah meminta Saleh mengakhiri 33 tahun pemerintahannya sekarang.
Utusan PBB Jamal Benomar, dengan dukungan dari AS dan Uni Eropa, berusaha untuk menemukan kompromi guna melaksanakan perjanjian peralihan kekuasaan yang disusun oleh Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) yang memiliki enam anggota.
Berdasarkan rencana GCC itu, Saleh akan mengalihkan semua kekuasaanya pada wakilnya, Abdrabbu Mansur Hadi, yang akan membentuk pemerintah baru dangan oposisi dan meminta pemilihan presiden yang dipercepat dalam tiga bulan. (by/ant)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!