Rabu, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 7 September 2011 22:04 wib
16.372 views
Menjijikkan, Majalah Militer Gay Segera Beredar di Pangkalan AS
(Voa-Islam) – Masya Allah, betul-betul menjijikkan. Para pejabat Amerika Serikat telah menyetujui distribusi satu majalah bertema gay di pangkalan-pangkalan Angkatan Udara dan Angkatan Darat untuk pertama kali, bersamaan dengan diakhirnya larangan atas tentara gay secara terbuka.
OutServe Magazine, yang membidik anggota angkatan bersenjata gay sebagai pasarnya, akan menyiarkan laporan khusus pada 20 September, saat larangan terhadap para anggota militer AS secara terbuka akan secara resmi berakhir.
Edisi mendatang akan berisi foto-foto dan biografi hampir 100 anggota personil militer yang akan secara terbuka mengakui orientasi seksual mereka, kata majalah itu dalam lamannya.
"Ini menandai saat penting dalam sejarah militer kami. Para anggota tentara yang gay, lesbian dan biseksual sekali lagi harus mengungkapkan identitas mereka yang sesungguhnya," kata salah seorang direktur OutServe di laman itu, yang masih menyembunyikan identitasnya.
Satu unit layanan di Angkatan Udara dan Angkatan Darat AS, yang mengawasi rumah-rumah makan dan merchandise diizinkan untuk beroperasi di pangkalan-pangkalan militer AS, menyetujui peredaran majalah itu.
Para mantan tentara dan kelompok-kelompok hak-hak gay telah melakukan aksi mereka menentang larangan itu, yang diperkenalkan pada 1993 sebagai kompromi setelah pimpinan militer menolak satu usaha oleh mantan Presiden AS Bill Clinton untuk membuka pintu bagi tentara gay.
Para tentara gay diminta tutup mulut soal orientasi seksual mereka atau menghadapi pengusiran dari kesatuannya. Sekitar 14.000 anggota militer AS dikeluarkan berdasarkan peraturan itu.
Publik AS Dukung Gay Masuk Militer
Untuk pertama kalinya dalam sejarah Amerika Serikat (AS), kalangan homoseksual diterima secara terbuka untuk masuk ke dalam dinas kemiliteran negara itu. Menyusul rencana ini beberapa kelompok aktivis gay berencana untuk mengirimkan anggotanya untuk mendaftarkan diri kepada anggota militer.
Perlu diketahui, keputusan Presiden Barack Obama memberi kesempatan kaum homoseksual di AS masuk dunia militer mendapat respons positif dari publik. Sebagian besar pemilih di AS percaya bahwa homoseksual baik laki-laki maupun perempuan layak bekerja secara terbuka di lingkungan militer AS.
Kesimpulan ini mengemuka setelah sebuah jajak pendapat yang dilakukan Universitas Quinnipiac Amerika memublikasikan hasil jajak pendapat mereka tentang pandangan publik tentang hukum yang memerlukan layanan gay dalam dunia militer.
Survei ini dilakukan setelah Presiden Barack Obama bulan lalu berjanji untuk mengubah hukum dan memerbolehkan gay untuk bekerja secara terbuka di kalangan militer. Jajak pendapat tersebut menemukan bahwa 57 persen pemilih AS percaya bahwa gay harus bekerja secara terbuka, sedangkan 36 persen lainnya menentang.
Sebanyak 61 persen publik Amerika percaya bahwa mencegah masuknya gay pria dan wanita untuk bekerja adalah tindakan diskriminatif. Sedangkan 54 persen percaya bahwa gay dalam militer harus membatasi tampilan orientasi seksual mereka di tempat kerja. (Destin/dbs)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!