Rabu, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 1 Juni 2011 08:23 wib
13.053 views
Reklame "Yesus Nabi Umat Islam" Dirusak. Di Manakah Toleransi?
SYDNEY (voa-islam.com) – Di negara minoritas Muslim, Islam sangat ditekan. Menyatakan keyakinan bahwa Nabi Isa adalah Nabinya umat Islam saja diintimidasi. Di manakah toleransi?
Sebuah reklame bertuliskan “Jesus: a Prophet of Islam” (Nabi Isa adalah Seorang Nabi Islam) dirusak sehari setelah dipasang di salah satu jalan tersibuk di Sydney.
Reklame itu merupakan satu dari tiga reklame yang dibayar oleh LSM Islam MyPeace. Dalam reklame itu juga dibubuhi nomor telepon untuk mereka yang ingin mendapat Al-Qur’an dan literatur Islam lainnya secara gratis.
Koordinator MyPeace, Diaa Mohamed, membenarkan adanya pengerusakan reklame di Victoria Road, Rozelle itu.
Sejak reklame itu dipasang di Darlinghurst, Rozelle, dan Rosehill pada hari Kamis dan Jumat, dan muncul di Herald pada hari Sabtu, Mohamed mengatakan dia kebanjiran telepon dan e-mail.
“Saya mendapat umpan balik yang positif dari orang Kristen, ateis, Muslim, dan warga Australia bisa yang mengatakan, ‘Kami mendukung Anda dan teruslah melakukan karya baik ini,’’ kata Mohamed.
Selain dukungan, ujar Mohamed, ada juga penelpon yang marah karena tersinggung.
“Sekitar 10 persen dari kontak telepon benar-benar menyinggung, dengan mengatakan, ‘berani benar kamu, pulang ke negaramu sendiri, tidak ada yang menginginkan Muslim di sini’.”
Mohamed menambahkan, insiden pengerusakan reklame tersebut tidak menyurutkan rencananya untuk memasang reklame yang sama di bus antarkota dan distrik pegunungan tersebut, dan terakhir akan memasang iklan di televisi.
Mohamed menjelaskan, slogan-slogan seperti “'Holy Quran: the Final Testament” (Al-Qur'an Kitab Perjanjian Terakhir), dan “'Muhammad: Mercy to Mankind” (Muhammad adalah rahmat bagi umat manusia) yang dirancang dalam reklame dan iklan dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran bahwa Islam adalah agama yang mengimani Nabi Isa (Yesus Kristus). Selain itu, pihaknya ingin mendorong umat Kristen dan Islam untuk menemukan landasan bersama.
Warga Muslim sangat mendukung kampanye yang dibiayai oleh dana pribadi itu. Mohamed pun berencana untuk memperbaiki papan reklame yang rusak tersebut.
Sementara itu, Uskup Anglikan Sydney Selatan, Rob Forsyth, dengan sinis mencibir upaya MyPeace sebagai bualan. “Itu adalah omong kosong jika dikatakan Yesus adalah Nabi Islam. Papan reklame itu tidak ofensif,” ujarnya sinis, Minggu (29/5/2011).
Nampaknya pak Uskup tak pernah belajar perbandingan agama (comparative religion). Umat Islam jelas-jelas meyakini Nabi Isa (Yesus Kristus) sebagai nabi utusan Allah secara proporsional. Bila menyangkal kenabian Isa alaihissalam, maka batallah keimanannya. Jika berlebihan mengimani Nabi Isa sebagai Tuhan, maka kafirlah dia. Jadi, siapa yang omong kosong, Pak Uskup? [taz/sydney morning Herald]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!