Selasa, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 22 Maret 2011 11:09 wib
18.449 views
Gejolak Bahrain, Iran Curi Peluang Bangun Syiah Empire?
Bahrain (voa-islam.com) - Bahrain memang Makmur dan minus konflik suku, namun kaum syiah mencoba memanfaatkan gejolak geopolitik di Timur Tengah untuk membangun Syiah Empire atas dukungan Iran. Gejolak dalam negeri Bahrain mulai menjurus menjadi kekerasan sektarian.
Dr. Daud Rasyid, MA dalam sebuah kesempatan wawancara sebuah acara televisi di TVOne menandaskan, bahwa gejolak ini adalah momen curi kesempatan syiah yang berupaya menggunakan gonjang ganjing geopolitik Timur Tengah dan Afrika Selatan yang porak poranda melanda Suriah, Yaman, Aljazair, Somalia, Sudan, Mesir, Libya, Palestina dan Bahrain. Iran Curi peluang dengan memanfaatkan kaum syiah di Bahrain untuk menggulingkan kekuasaan yang dipimpin oleh kaum Sunni Ahlu Sunnah Wal Jama'ah. Esensinya adalah untuk membentuk Syiah Empire yang mengelilingi Jazirah Arab.
Dr. Daud Rasyid, MA dalam sebuah kesempatan wawancara sebuah acara televisi menandaskan, bahwa gejolak ini adalah momen curi kesempatan kaum syiah untuk membangun Syiah Empire di timur tengah
Dilain pihak, kaum Liberal berpendapat bahwa kekacauan di Timur Tengah karena tidak menggunakan sistem demokrasi bikinan Freemasonry dan Amerika Serikat. Namun kenyataanya, Israel dan AS beserta sekutunya justru yang paling mendapatkan keuntungan dari kediktatoran para pemimpin negara-negara teluk demi memuluskan ambisnya dalam mengamankan pasokan sumber daya alam negeri teluk untuk mereka keruk lalu memperdaya para pemimpinnya, 'namun tangan' lainnyaberupaya memasarkan demokrasi dan kebebasan disegala bidang yang katanya bisa memakmurkan bangsa dan negara teluk.
Dengan terpecahnya negara-negara di Timur Tengah justru semakin memudahkan AS, Yahudi Zionis Israel dan sekutunya merangsek masuk dengan memasarkan paham 'bathil' ala demokrasi dan HAM yang utopia, berstandar ganda dan anti-Islam.
Gejolak Timur Tengah Untuk Israel Raya atau Syiah Empire?
Kekacauan negeri-negeri muslim di awal 2011 hanyalah rencana transisi saja bagi Israel yang sebenarnya ingin men-Zionis-kan wilayah-wilayah di antara Sungai Nil dan Eufrat, atau lazim disebut Eretz Yisrael (Israel Raya). Inti ‘Israel Raya’ adalah untuk menguasai dunia dengan membentuk negara Israel Raya yang ditargetkan paling lambat 2012. “Jadi bagai memakan kacang, jika kacang-kacang yang bagus sudah habis, maka kacang yang jelek pun akan dikupas. Demikian pula dengan Zionis. Maka perlu kewaspadaan tinggi,” ujar Herry Nurdi
Herry Nurdi juga menjelaskan pembangunan 'The Greater Israel' ini, Gerakan Zionis masih terus menjadi musuh para Nabi dan Islam nomor satu. Tak disadari, musuh Islam musuh dan kaum pembenci para Khalifah Umat Islam yang lain tak lalai rupanya, kaum syiah juga tak mau mengendurkan tekanannya ke Bahrain.
Satu pihak, Amerika dan sekutunya melegalkan Israel yang terus melancarkan keinginannya mengubah peta di kawasan Timur Tengah, melalui peta baru itu negara Yahudi hendak menguasai kawasan Timur Tengah. Disisi lain, Iran (yang notabene sekutu dalam selimut Yahudi) memanfaatkan kondisi geopolitik Timur Tengah yang bergolak dengan mengoyang keamanan di Bahrain. Tanda-tanda rencana ‘Israel Raya’ itu sudah semakin jelas arahnya. Lihat saja Irak yang diserang dengan alasan fiktif, Dubai semakin sekuler, Mesir sudah kandas dan menjadi rebutan pejuang Pro islam atau Pro Israel, tanah suci Makkah dirangsek oleh bank konservatif, hotel milik barat dan sudah menguasai kerajaan Arab Saudi, Tunisia dan Mesir mulai ambruk hingga menulari tetangganya mulai Libya, Yaman, Aljazair dan saat ini Bahrain sudah mulai goyah dengan anarkisnya kaum syiah.
Dilain pihak Iran ingin menggulingkan negara-negara teluk seperti Bahrain yang secara geografis dekat dengan Iran. Iran dikenal sebagai negara dengan mayoritas warganya adalah syiah, mereka sangat membenci kaum sunni seperti layaknya zionis israel. Ideologis syiah sendiri sebetulnya adalah anak pinak Yahudi dalam kendali Freemasonry.
syiah seperti halnya ahmadiyah, LDII, komunisme, kabbalah, paganisme, scientology, liberalisme, kapitalisme dan demokrasi, memang dibentuk untuk melemahkan persatuan dan kesatuan umat manusia, termasuk islam, sehingga manusia terpecah belah kebingungan menjadi beberapa bagian dan akhirnya mudah dikuasai oleh jaringan Yahudi Internasional
Ialah Abdullah bi Saba’ (yahudi negro, seperti Obama) yang mengenalkan ajarannya (kedustaan) secara terang-terangan dan menggalang massa untuk memproklamasikan bahwa kepemimpinan (imamah) sesudah Nabi Muhammad saw seharusnya jatuh ke tangan Ali bin Abi Thalib karena suatu nash (teks) Nabi Saw. Menurut Abdullah bin Saba’, Khalifah Abu Bakar, Umar dan Utsman telah mengambil alih kedudukan tersebut. Dalam Majmu’ Fatawa, 4/435, Abdullah bi Shaba menampakkan sikap ekstrem di dalam memuliakan Ali, dengan suatu slogan bahwa Ali yang berhak menjadi imam (khalifah) dan ia adalah seorang yang ma’shum (terjaga dari segala dosa). Lihat lebih lanjut
Yahudi Atau Syiah yang akan menguasai kekayaan alam timur tengah?
Lalu siapakah yang akan memenangkan pertarungan di Timur Tengah? Apakah Yahudi Israel dan sekutunya atau Iran (yang diam-diam didukung Israel) ? jawabannya adalah siapapun yang menang, Israel tetap menjadi tuannya, yang lain jongos bagi yahudi! Beda nama, namun jika jaketnya dibuka maka akan sama.
Kristen AS mayoritas adalah Kristen Zionis, mereka tentu saja mendukung sepenuhnya pendirian Israel Raya melalui beberapa tahapan mulai dari propaganda media hingga dana bantuan konstan.
Sedangkan Syi'ah, secara hipokrit telah mendengungkan perang melawan negara Yahudi sementara disisi lain mereka adalah teman akrab. Juga berambisi membangun syiah empire di Timur Tengah...
Namun demikian, apapun yang dilakukan manusia sesat seperti disebutkan dalam surat Al Fatihah berikut ini AlFatihah Ayat 7: “(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai (Yahudi) dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (Nasrani)” Allah akan tetap menyempurnakan cahaya-Nya...
Dan telah Allah nyatakan (di dalam Al-Qur’an) yang artinya, “Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.” (QS. Al-Anfal: 30). Alloh juga berfirman yang artinya, “Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.” (QS. At-Taubah: 32)
Semoga Allah membantu umat Islam dan menghancurkan makar kaum Yahudi, Nasrani, Syiah dan para pendukungnya yang hendak memadamkan cahaya Allah dan dienul Islam. Amiin... (desvan2/voa-islam.com)
Lihat Juga :
Gejolak Timur Tengah dan Realisasi Grand Design Israel Raya
Eramuslim : Dibalik Kecaman Amerika Dan Israel Terhadap Iran
Youtube : Yahudi dan Syiah, Sama Ternyata
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!