Selasa, 6 Jumadil Awwal 1446 H / 15 Maret 2011 06:05 wib
4.910 views
Aksi Protes Makin Mengkhawatirkan, Bahrain Datangkan Pasukan Asing
BAHRAIN (voa-islam.com) - Pasukan dari beberapa negara tetangga tiba di Bahrain untuk membantu pemerintah meningkatkan keamanan setelah berlangsung aksi protes dari kelompok Syiah negara tersebut selama beberapa pekan.
Kehadiran pasukan asing ini atas permintaan pemerintah Bahrain, yang disampaikan kepada forum Kerja sama Teluk, yang beranggotakan enam negara. Mereka adalah Bahrain, Arab Saudi, Kuwait, Oman, Qatar dan Uni Emirat Arab.
Diperkirakan pasukan asing ini akan membantu mengamankan instalasi minyak dan lembaga-lembaga keuangan.
Seorang pejabat Arab Saudi mengatakan sekitar 1.000 orang tentara negara tetangga tiba di Bahrain Minggu pagi, (13/3).
Pasukan asing diperkirakan diterjunkan di sejumlah lokasi penting antara lain instalasi minyak dan gas dan lembaga-lembaga keuangan.
..Pasukan asing diperkirakan diterjunkan di sejumlah lokasi penting antara lain instalasi minyak dan gas dan lembaga-lembaga keuangan..
Sementara itu kubu oposisi dari kelompok Syiah Bahrain mengatakan kedatangan pasukan asing sama dengan pendudukan. Analis BBC mengenai masalah Timur Tengah Magdi Abdelhadi mengatakan kedatangan pasukan asing menunjukkan bahwa aksi unjuk rasa di Bahrain terlalu berat untuk ditanggung sendiri.
Selain itu, kestabilan Bahrain juga menjadi kepentingan negara-negara tetangga.
"Para penguasa negara-negara Teluk mengamati secara seksama pergolakan di negara-negara Arab," jelas Magdi Abdelhadi.
Hari Ahad (13/03/2011) kemarin para pemrotes menerobos penjagaan polisi dan menguasai beberapa ruas jalan.
Republik Syiah Iran kecam Arab Saudi
Sementara itu, Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Iran untuk Urusan Teluk Persia dan Timur Tengah telah mengecam invasi Bahrain oleh pasukan Arab Saudi, dan mengatakan hal itu hanya membuat situasi lebih rumit.
..Republik Syiah Iran telah mendesak pemerintah Bahrain untuk memenuhi tuntutan rakyat Syiah dan untuk menahan diri dari menggunakan kekerasan terhadap mereka..
Amir Hossein-Abdollahian mengatakan pada hari Senin (14/03/2011) bahwa Republik Syiah Iran telah mendesak pemerintah Bahrain untuk memenuhi tuntutan rakyat Syiah dan untuk menahan diri dari menggunakan kekerasan terhadap mereka, Fars News Agency melaporkan.
Orang-orang Syiah Bahrain telah berkemah di Pearl Square sejak 14 Februari, menuntut pemecatan Raja Hamad bin Isa Al Khalifa dan reformasi konstitusional yang dikuasai oleh Muslim Sunni.
Amir-Abdollahian mengatakan yang diharapkan dari pejabat Bahrain untuk menerima dengan serius tuntutan orang-orang Syiah Bahrain dan mencegah campur tangan negara lain.
Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi pada hari Ahad (13/03/2011) memperingatkan pemerintah Bahraini terhadap penggunaan kekuatan dan kekerasan terhadap demonstran Syiah anti-pemerintah. (up/bbc,ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!