Ahad, 6 Jumadil Awwal 1446 H / 27 Februari 2011 09:49 wib
4.641 views
Pesan Kedua Ayman Al Zawahiri Bantah Al Qoidah di Balik Bom Alexandria
KAIRO (voa-islam.com): Wakil Usamah bin Ladin mengeluarkan pesan kedunya sejak revolusi Mesir, ia menuduh kepemimpinan Kristen telah menghasut ketegangan antar agama dan menyangkal bahwa jaringan Al Qoidah berada di belakang pengeboman bulan lalu di sebuah gereja Koptik di Alexandria yang menewaskan 21 orang dan memicu protes.
Pesan kedua tersebut dirilis hari Jum'at dari Ayman al Zawahiri, orang nomor dua di Al Qoidah, di tengah ketegangan Muslim-Kristen terbaru atas pembunuhan seorang pendeta Koptik dan sengketa yang melibatkan biara.
Seperti pesan pertama yang disampaikan pada 18 Februari, al Zawahiri dalam rekaman terbaru sepanjang 35 menit tidak menyinggung mengenai demonstrasi atau jathunyanya Hosni Mubarak dari kekuasaan. Al Qoidah hanya menganjurkan untuk menghancurkan rezim Mubarak. Dr Ayman al Zawahiri sendiri adalah seorang doktor asal Mesir yang menjadi bagian dari pemberontakan militan pada tahun 1990 an.
Dalam video terbaru itu Al Zawahiri lebih banyak menyinggung masalah kesenjangan Muslim-Kristen. Namun membantah bahwa Al Qoidah berada di balik pengeboman gereja Alexandria.
"Untuk memulai, bahwa saya ingin menjelaskan Al Qoidah tidak ada hubungannya dengan ledakan yang terjadi di gereja Alexandria," katanya.
"Yang pertama diantara mereka yang bertangggung jawab atas ledakan tersebut adalah kepemimpinan dari Gereja Ortodoks Koptik di bawah kepemimpinan Paus Shenouda III,' katanya.
Ia menyalahkan pemimpin gereja karena menyebarkan "kepercayaan bahwa Muslim telah menduduki Mesir dan mereka harus diusir karena seperti mereka telah diusir dari Spanyo sebelumnya di abad 15".
Dr Ayman mengatkan Koptik berusaha mendirikan negara merdeka di Mesir.
Pada hari Selasa, seorang pendeta Koptik terbunuh di Mesir selatan, memicu demonstrasi jalanan oleh beberapa ribu orang Kristen. Pendeta tersebut ditemukan tewas di rumahnya dengan beberapa luka tusukan.
Sekitar 3000 demonstran bentrok dengan pemilik toko Muslim pada Selasa malam dan menghancurkan jendela mobil polisi di kota Assiut.
Keesokan harinya sekitar 2000 Koptik berkumpuk di Lapangan Tahrir untuk memprotes bahwa satuan tentara Mesir telah menyerang sebuah biara gurun sebelumnya pada hari Rabu. Para pengunjuk rasa mengatakan bahwa unit militer dengan menggunakan kendaraan lapis baja telah menghancurkan pagar bangungnan sekitar biara tua.
Dewan militer Mesir, yang telah memerintah negara itu sejak pengusiran Mubarak 11 Februari mengatakan bahwa tentara akan memindahkan "beberapa dinding yang telah dibangun secara ilegal di jalan dan tanah milik negara." [Za/ctv]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!