Senin, 6 Jumadil Awwal 1446 H / 7 Februari 2011 00:00 wib
4.348 views
Jutaan Warga Mesir Berkumpul Beri Penghormatan Bagi Para Martir
KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Jutaan orang Mesir telah ambil bagian turun ke jalan untuk menghormati ratusan pengunjuk rasa yang tewas dalam unjuk rasa anti-pemerintah selama 13 hari terakhir.
Di ibukota Mesir, Kairo, puluhan ribu orang berkumpul di Liberation Square untuk apa yang mereka telah dijuluki sebagai "Hari para Martir."
Para pengunjuk rasa membanjiri jantung kota meskipun kehadiran militer dalam jumlah besar dan ancaman serangan dari para preman bayaran pro pemerintah. Militer sendiri telah berjanji untuk tidak menggunakan kekuatan terhadap para demonstran.
..puluhan ribu orang berkumpul di Liberation Square untuk apa yang mereka telah dijuluki sebagai "Hari para Martir."..
PBB mengatakan setidaknya 300 orang telah tewas dan ribuan lainnya terluka di Mesir pada hampir dua minggu protes terhadap pemerintah.
Orang-orang di seluruh dunia juga mengadakan unjuk rasa untuk menunjukkan solidaritas terhadap orang-orang Mesir.
Seruan demonstrasi baru
Selain berkumpul untuk untuk menghormati para martir yang tewas selama 13 hari protes anti-pemerintah, Para demonstran Mesir menyerukan untuk demonstrasi multi-juta-kekuatan baru melawan pendukung Presiden Hosni Mubarak dan pemerintahannya dalam beberapa hari mendatang.
Para pengunjuk rasa mengatakan prestasi mereka dalam beberapa hari terakhir telah membuat tidak mungkin bagi mereka untuk menyerah sampai Presiden Hosni Mubarak berhenti dari kekuasaannya yang sudah berlangsung selama tiga dekade.
Mereka mengatakan mereka tidak akan meninggalkan jalan-jalan kecuali tuntutan mereka terpenuhi.
Perkembangan tersebut datang ketika pemerintah telah melakukan pembicaraan dengan kelompok oposisi untuk membahas reformasi politik.
..Mereka mengatakan mereka tidak akan meninggalkan jalan-jalan kecuali tuntutan mereka terpenuhi..
Partai oposisi Mesir, Ikhwanul Muslimin, telah setuju untuk bergabung dalam pembicaraan dengan pemerintahan Presiden Mubarak, tetapi mengatakan bahwa pertemuan ini adalah "sama sekali bukan bentuk negosiasi, namun lebih kepada pernyataan tuntutan kami."
Para pejabat partai senior mengatakan mereka akan mengadakan pembicaraan dengan Wakil-Presiden Omar Suleiman, tapi akan berhenti (melakukan pebicaraan) jika tuntutan yang dibuat oleh para pengunjuk rasa selama dua minggu terakhir tidak dipenuhi.
Sebelumnya, perwakilan Ikhwanul Muslimin di Inggris, Mohammad Ghanem, dikonfirmasi kepada Press TV mengatakan bahwa pihaknya akan mengadakan pembicaraan dengan pemerintah. Namun, ia mengatakan posisi Ikhwanul Muslimin tidak berubah.
Pemerintah telah berjanji untuk mengadakan pembicaraan dengan semua partai-partai oposisi untuk membahas reformasi demokrasi yang akan mengarah pada penggantian Presiden Mubarak.
Ikhwanul Muslim secara resmi dilarang di Mesir. Kelompok ini, bagaimanapun, mendapat dukungan rakyat. (aa/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!