China Tentang Pemindahan Tahanan Uighur ke Swiss

Beijing (Voa-Islam.com) - Kementerian Luar Negeri China menyatakan penentangannya terhadap tindakan Amerika Serikat yang memindahkan dua orang Muslim Uighur dari penjara militer Amerika Serikat di teluk Guantanamo, Kuba, ke negara Swiss.

Seorang jurubicara Kementerian Luar Negeri di Beijing, Qin Gang, mengungkapkan keberatannya dalam komentar kepada para wartawan hari Kamis (25/03).

Departemen Kehakiman Amerika sendiri mengumumkan pemindahan tahanan Uighur tersebut pada hari Rabu (24/03).

Pemerintah China telah menuduh orang-orang Muslim Uighur, yang berasal dari wilayah barat Xinjiang, sebagai separatis dan teroris, dan telah menyerukan agar mereka dipulangkan kembali ke China untuk di hukum.

Dua puluh dua tahanan Uighur dikirim ke penjara Amerika Serikat di Kuba setelah mereka ditahan oleh pasukan Amerika di Afghanistan pada tahun 2001. Pentagon telah menetapkan bahwa mereka bukan bagian dari pejuang-pejuang musuh, dan Amerika Serikat telah mencari negara-negara lain untuk menampung mereka.

Pejabat Amerika khawatir para tahanan itu akan dianiaya jika mereka dikembalikan ke China.

Awal bulan ini, Mahkamah Agung Amerika Serikat menolak banding oleh tujuh orang tahanan Muslim Uighur yang berusaha untuk tinggal di Amerika Serikat sebagai pengungsi. Pengadilan membatalkan sidang tersebut setelah masing-masing tahanan menerima setidaknya satu tawaran penampungan tempat tinggal dari negara lain.

Selain Swiss, beberapa negara lain yang mau menampung tahanan Uighur adalah Albania, Bermuda dan Palau. (voa)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Pesan Terbaru Usamah bin Ladin, Akan Bunuh Semua Tawanan Amerika
• 100 Lebih Anggota Al Qaida Ditangkap di Arab Saudi
• Syaikh Yusuf Al-Qardhawi Dipecat dari Islam Online
• Hakim Amerika Nyatakan Tahanan Guantanamo Seharusnya Dibebaskan
• Brunei Larang Pendirian 'Zona Alkohol' bagi Turis Asing
• Bangladesh Halangi Muslim Rohingya Jadi Pengungsi Resmi
• Menjijikkan, Tentara Homo Akan Dilegalkan di Amerika
• Dubai Perketat Aturan Restoran dengan Makanan Beralkohol