Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.091 views

Tariq Ramadhan: Debat Burka Cermin Keraguan Diri Sendiri

PARIS (voa-islam.com) - Ketika perdebatan pada burka merebak luas di negara Eropa Barat, seorang cendekiawan Muslim terkemuka mengatakan bahwa upaya Prancis untuk melarang pakaian yang menutupi seluruh tubuh mencerminkan keraguan yang tumbuh terhadap diri sendiri di dalam masyarakat.

"Ini adalah sebuah masyarakat yang memiliki keraguan tentang dirinya sendiri," kata Tariq Ramadan kepada sebuah panel parlemen yang mempertimbangkan larangan burka, Rabu 2 Desember  seperti dilaporkan Agence France-Presse (AFP).

"Bagi saya, komisi ini lahir dari sebuah keraguan diri yang nyata, dan tiba-tiba mereka sedang melihat satu elemen, pada  bagian yang paling ekstrem.

"Masalah tidak akan dipecahkan seperti itu."

Perdebatan atas burqa telah berkecamuk di Prancis sejak Anggota Parlemem beraliran Komunis Andre Gerin mengusulkan parlemen menyelidiki apakah akan melarang pemakaian burqa.

Presiden Nicolas Sarkozy telah mempertimbangkan dalam kontroversi ini, dengan mengatakan bahwa burka  "tidak diterima" di negara sekuler Prancis.

Panel parlemen telah mengundang cendekiawan Muslim untuk sebuah sidang tentang burka sebelum merumuskan rekomendasi dalam laporan yang sangat ditunggu-tunggu yang akan disajikan bulan depan.

Menurut AFP, tidak ada angka-angka atas jumlah perempuan yang mengenakan burqa di Prancis - dan apakah itu meningkat.

Pemimpin komunitas Muslim mengatakan bahwa burka tetap perkecualian yang langka di Prancis yang jumlah penduduk Muslimnya sudah hampir tujuh juta, minoritas Muslim terbesar di Eropa.

Mereka menuduh anggota parlemen membuang-buang waktu dengan berfokus pada fenomena pinggiran, dan memperingatkan bahwa langkah tersebut akan menodai minoritas Muslim.

Kegagalan

Ramadan, seorang profesor studi Islam di Oxford, berkata Prancis gagal untuk mengatasi masalah-masalah nyata yang dihadapi umat Islam dengan Prancis dengan memperdebatkan larangan burka.

Prancis gagal untuk mengatasi masalah-masalah nyata yang dihadapi umat Islam dengan Prancis dengan memperdebatkan larangan burka....

"Perdebatan sekitar burka ini mengganggu saya," kata cendikiawan kelahiran Swiss.

"Karena pada akhirnya, ini bukan pertanyaan yang perlu dibangkitkan.

"Masalah sebenarnya adalah ketika Anda memiliki nama yang terdengar sedikit Arab, atau Muslim dengan afiliasi, Anda tidak akan mendapatkan pekerjaan atau Anda tidak akan mendapatkan apartemen," katanya.

Kelompok antirasisme SOS-Racism Yang berbasis di Paris mengatakan baru-baru ini bahwa beberapa perusahaan perekrutan Prancis menerapkan kebijakan rasis dan etnis profil dalam mempekerjakan, menyaring calon non kulit putih.

Sebuah misi pencari fakta PBB tahun 2007 memperingatkan bahwa etnis minoritas Prancis  terjebak dalam sosial dan ekonomi "ghetto" karena sebuah "rasisme berbahaya" ditoleransi oleh politisi.

Ramadan, yang dipilih oleh majalah Foreign Policy sebagai salah satu dari 100 top pemikir global berpengaruh pada tahun 2009, mengakui bahwa beberapa perempuan dipaksa untuk memakai head-to-toe garmen.

"Jelas, ada orang-orang yang memberikan tekanan terhadap perempuan - bukan hanya laki-laki, tetapi konteks sosial dan sosial yang mengarah ghettoization beberapa wanita untuk mengenakan pakaian yang menutup tubuh penuh," katanya.

"Tapi hukum (untuk melarang itu) adalah solusi yang salah."

Prancis adalah negara yang memicu perdebatan sengit di seluruh Eropa setelah melarang perempuan Muslim berjilbab di sekolah-sekolah negeri pada tahun 2004.

Prancis adalah negara yang memicu perdebatan sengit di seluruh Eropa setelah melarang perempuan Muslim berjilbab di sekolah-sekolah negeri pada tahun 2004....

Sementara para cendekiawan setuju bahwa seorang wanita tidak diwajibkan untuk mengenakan niqab atau burka, sementara Hijab adalah pakaian wajib bagi perempuan muslim.

"Semua keributan atas pelarangan burka ini memberitahu warga negara biasa bahwa ada sesuatu yang salah dengan Islam dan mengarah pada stigmatisasi," katanya.

Perdebatan burka di Prancis kembali ke permukaan pekan ini setelah Swiss memberikan suara dalam referendum untuk melarang menara, menempatkan lagi umat Islam di Eropa sebagai berita utama.

"Swiss akan membuka jalan bagi (Eropa) hubungan dengan Islam untuk 50 tahun mendatang," katanya.

"Itu menakutkan." [aa/IOL]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X