Survei: 37 Persen remaja Yahudi AS Bersimpati Pada HamasSabtu, 23 Nov 2024 20:25 |
Illinois – Seorang muslimah di Amerika menjadi korban islamofobia. Amal Abusumayah, Muslimah 28 tahun yang tinggal di Tinley Park, Illinois, jilbabnya ditarik secara kasar oleh Valerie Kenney, warga setempat.
Kejadian yang menimpa Amal, berlangsung tiga hari setelah peristiwa penembakan di Fort Hood, Texas, yang menewaskan 13 tentara Amerika pada Kamis (5/11) lalu.
Saat itu, Amal sedang berbelanja di pasar swalayan. Tiba-tiba, Kenney mendekati Amal dan langsung memakinya. "Pelaku penembakan di Texas bukan orang Amerika, tapi berasal dari Timur Tengah," teriak Kenney, merujuk pada Mayor Nidal Malik Hasan, si pelaku penembakan.
Saat itu, Amal sedang berbelanja di pasar swalayan. Tiba-tiba, Kenney mendekati Amal dan langsung memakinya.
Amal mengacuhkan penghinaan itu. Rupanya hal itu justru kian memancing emosi Kenney, yang langsung menarik jilbabnya secara kasar. Tak terima diperlakukan semena-mena, Amal melapor ke polisi, dan Kenney pun diamankan. Kasus tersebut segera menjadi perbincangan hangat di AS.
Akibat perbuatannya itu, Kenney akan menjalani proses pengadilan pada 3 Desember mendatang, tuduhannya telah melakukan kekerasan karena kebencian. Dia terancam hukuman tiga tahun penjara serta denda 25 ribu dolar.
Rupanya hal itu justru kian memancing emosi Kenney, yang langsung menarik jilbabnya secara kasar. Tak terima diperlakukan semena-mena, Amal melapor ke polisi, dan Kenney pun diamankan.
Kasus kekerasan terhadap umat muslim di Illinois, setelah kejadian penembakan di FortHood sangat berpotensi terjadi. Demikian diungkapkan Christina Abraham, seorang penggiat hak-hak asasi manusia.
"Ada dorongan kebencian terhadap etnis dan pemeluk agama tertentu. Ini jelas memprihatinkan," katanya.
Pernyataan Cristina itu dikuatkan oleh hasil penelitian Pew Research Center, akhir September lalu. Disebutkan bahwa warga Muslim Amerika menghadapi lebih banyak tindakan diskriminasi dibanding penganut agama lain. Akan tetapi, Pew mencatat ada pula momen ketika persentase aksi tercela tersebut mengalami penurunan pasca tragedi 11 September.
Pada 2007 misalnya, dari 1.477 kasus kekerasan berlatar belakang agama, hanya sembilan persen saja yang menimpa umat Islam AS. Muncul keberatan terhadap hukuman bagi si pelaku. Meski perbuatan itu tidak terpuji, namun Richard Roeper, kolumnis Sun Times, menilai hukuman penjara terlalu berat. Menurutnya, akan lebih baik jika diganti dengan hukuman pelayanan ke masyarakat sekaligus meminta maaf.
Sementara itu, Kepala Polisi Michael O’Connel menegaskan, pihaknya tidak menoleransi terjadinya kejahatan karena kebencian. "Hal itu melukai harga diri orang lain yang berbeda ras, agama, atau etnis," paparnya. (PurWD/rpb)
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com