Tentara Asing di Afghanistan Hadapi Flu Babi

Ratusan tentara Afghan dan tentara Internasional saat ini sedang mati-matian menghadapi meningkatnya perlawanan Taliban, namun saat ini mereka juga dihadapkan pada musuh baru, yaitu flu babi, virus tersebut telah membunuh 11 orang di Afghanistan paling tidak hingga saat ini.

Kementerian Kesehatan Publik, hari Senin mengatakan terdapat 710 dari 799 kasus virus H1N1 telah dilaporkan  sejak bulan Juli yang menimpa tentara Afghan, Amerika dan Italia. 11 orang telah tewas akibat virus ini, semuanya orang Afghan, satu di antaranya adalah tentara.

Menteri Kesehatan Dr Mohammad Amin Fatemi mengatakan tentara nasional Afghan melaporkan terjadi 390 kasus H1N1 dan 320 kasus dilaporkan menjangkiti tentara-tentara asing. Kebanyakan dari mereka adalah tentara asal Amerika yang bertugas di pangkalan udara Bagram dan para tentara Italia yang bertugas di basis militer di barat Afghanistan.

Khawatir flu tersebut menyebar tanpa dapat dicegah di negeri yang telah sembilan tahun terakhir berperang ini, pemerintah memutuskan untuk menutup sekolah-sekolah dan universitas untuk jangka waktu tiga pekan.

Pemerintah mengimbau kepada penduduk yang sedang sakit demam agar berdiam di rumah dan jangan berangkat bekerja dan mereka yang terkena gejala-gejala demam tersebut agar menggunakan masker. Sekarang banyak orang terlihat memakai masker biru di jalan-jalan Afghanistan.

Musuh yang harus dihadapi pasukan asing di Afghanistan sekarang bukan hanya Taliban dan Al Qaeda saja, namun mereka juga menghadapi pasukan gaib berupa virus yang menyerang tanpa peluru maupun ledakan-ledakan IED.

[voa-islam/wire.aw]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Peran Masjid Amerika dalam Persiapan Haji
• Feminis Italia Tuding Nabi Muhammad Pedophilis
• Penculikan Lagi di Basilan
• China Eksekusi 9 Muslim Uighur
• Fatwa Rabi : Bunuh Anak-Anak dan Bayi Non-Yahudi
• Obama Siap kirim 34 Ribu Pasukan Tambahan Ke Afghanistan
• Malaysia Ingin Jadi Pusat Baju Muslim
• Penyusup Akan Menghadapi Ancaman Mati