Sabtu, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 7 November 2009 10:00 wib
3.735 views
Muslim Amerika Khawatir Serangan Balasan
Washington - Orang Muslim dan Arab Amerika pada hari Jumat bersiap untuk kemungkinan serangan verbal atau fisik setelah psikiater Angkatan Darat keturunan Arab diduga membunuh 13 orang prajurit selama amukan penembakan di sebuah pangkalan militer di Texas.
Pria bersenjata yang diduga Mayor Nidal Malik Hasan melepaskan tembakan dengan dua senjata genggam di markas Angkatan Darat Fort Hood pada hari Kamis, dalam salah satu pembunuhan terburuk yang pernah dilaporkan di pangkalan militer AS, kata para pejabat militer.
Andrew Grant-Thomas, wakil direktur dari Institut Kirwan untuk Studi Ras dan Etnis di Ohio State University, mengatakan laporan tentang insiden itu terlalu menekankan etnis dan agama Hasan
Andrew Grant-Thomas, wakil direktur dari Institut Kirwan untuk Studi Ras dan Etnis di Ohio State University, mengatakan laporan tentang insiden itu terlalu menekankan etnis dan agama Hasan.
Dia juga mengatakan beberapa politisi menggunakan insiden tersebut untuk menghembuskan kekhawatiran tentang ekstremisme Islam, mengutip pernyataan oleh pensiunan Letnan Kolonel Angkatan Darat Allen West, yang bekerja untuk Kongres di Florida, yang mendesak Pentagon untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik demi mencegah ekstremis Muslim dari " menginfiltrasi "jajarannya.
Beberapa kelompok Muslim dan Arab mengatakan mereka takut terjadinya serangan balasan, meskipun juru bicara Departemen Kehakiman mengatakan divisi hak-hak sipil tidak menemukan kekerasan apa pun yang diarahkan terhadap Arab-Amerika atau Muslim-Amerika sejak penembakan tersebut.
Kelompok-kelompok Muslim dan Arab Amerika mengutuk penembakan tersebut, menyatakankan bela sungkawa kepada keluarga korban, dan menekankan bahwa tidak ada ideologi politik atau agama apapun yang membenarkan kekerasan semacam itu.
Rasa benci yang jahat terhadap orang Arab Amerika, Muslim, dan Sikh, bangkit setelah serangan 11 September 2001. Sejumlah kalangan menolak isu tersebut tetapi banyak Arab dan Muslim Amerika masih melaporkan penyalahgunaan dan pelecehan terhadap secara mereka verbal.
Kemungkinan Serangan Balasan
Muslim Amerika, dan orang-orang yang mungkin dianggap Muslim, agar mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi diri sendiri, keluarga dan lembaga-lembaga keagamaan mereka dari kemungkinan serangan balasan
Nihad Awad, direktur eksekutif Dewan Hubungan Islam Amerika, mendesak "Muslim Amerika, dan orang-orang yang mungkin dianggap Muslim, agar mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi diri sendiri, keluarga dan lembaga-lembaga keagamaan mereka dari kemungkinan serangan balasan."
Hasan, 39, seorang psikiater militer terlatih yang telah merawat tentara yang terluka dalam perang atau bersiap-siap untuk ditempatkan, pingsan tapi dalam kondisi stabil setelah ditembak oleh polisi saat serangan, kata para pejabat pada hari Jumat.
Ray Hanania, juru bicara Asosiasi Patriotik Arab Amerika di Militer, mengatakan kepada radio Chicago insiden tersebut akan memperburuk prasangka yang ada. "Ini akan semakin buruk. Mereka akan mengikuti kita," katanya.
Abed Ayoub, penasihat hukum untuk Komisi Anti Diskriminasi orang Arab Amerika mengatakan, kelompoknya menerima sekitar 400 pengaduan per bulan mulai dari diskriminasi pekerjaan, raut muka rasial hingga serangan verbal dan fisik. Setelah 9 / 11, kasus seperti itu terus memuncak hingga mencapai ribuan pengaduan per bulannya, kata Ayoub. (aa/rtr)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!