Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |
Pelaksanaan sidang terhadap pria yang menusuk Marwa Al Sherbini yang tengah hamil hingga meninggal di ruang pengadilan Jerman, Juli lalu dimulai Senin 26 Oktober, kemarin.
"Dalam pengadilan ini kami mencoba untuk memperoleh dasar situasi kejadian yang melingkupi meninggalnya wanita muda yang begitu dekat dengan keluarga dan masyarakatnya," ujar ketua juri Brigit Wiegand.
Alex Wiens, pria Jerman keturunan Rusia yang melakukan penusukan terhadap Marwa Al Sherbini, 32 tahun dalam ruang pengadilan di Dresden, Jerman, Rabu 1 Juli 2009, saat ibu muda yang tengah hamil kala itu sedang memberikan persaksian terhadap sang penyerang yang telah mengganggu dia karena mengenakan jilbab.
Suami Sherbini yang kini sedang mempersiapkan ujian program masternya juga turut terluka dalam serangan keji tersebut saat melindungi sang istri.
Terdakwa hadir di ruang pengadilan yang sama saat dia melakukan pembunuhannya yang brutal dibalik ruangan kaca anti peluru dan menggunakan topeng, dimana para juri kemudian memintanya untuk melepaskannya.
Pengadilan dimulai dengan pembacaaan tuntutan oleh jaksa dan kemudian penjelasan dari psiatrik bahwa tidak ditemukan bukti-bukti yang meringankan terdakwa.
Penjagaan ketat tidak hanya terjadi di ruang pengadilan, di sejumlah tempat-tempat umum di Dresden juga diberlakukan pengamanan yang sangat ketat.
Dubes Mesir untuk Jerman dan sejumlah kerabat Sherbini terlihat hadir dalam persidangan. Para pendukung Sherbini tak lupa mengenakan bandana bergambar Sherbini sebagai wujud dukungan dan simpati terhadap wanita yang kini dijuluki "mujahidah jilbab" itu.
Tidak hanya publik Islam di Jerman yang memberikan perhatian lebih pada persidangan ini, warga Mesir dan umat Islam di berbagai belahan dunia lain juga turut mengikuti jalannya sidang ini dan menghendaki Alex Weins dihukum mati atas perbuatan buruknya.
"Banyak masyarakat di dalam dan di luar Jerman sedang melihat ke Dresden dan berharap si pembunuh ini dihukum," tutur Nabil Yaqoub, Ketua Dewan Immmigran Dresden kepada AFP.
Putusan pengadilan diharapkan bisa dibacakan tanggal 11 November nanti.
Banyak pihak mengatakan bahwa pemerintah Jerman tidak memperhatikan dan memberikan perlindungan bagi penduduknya yang beragama Islam yang kini jumlahnya mencapai 4.5 juta jiwa dari kebencian, pelecehan dan Islamphobia.
[voa-islam/iol]
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |