Jum'at, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Oktober 2009 08:15 wib
3.369 views
Direktur Baru Unesco Melarang Burqa
Paris - Kamis (15/10) kemarin, organisasi PBB untuk Urusan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya, Unesco memiliki direktur baru, ia adalah Irina Bokova wanita asal asal Bulgaria.
Dengan pengangkatan ini, Unesco untuk pertama kalinya dipimpin oleh seorang perempuan yang berasal dari Eropa Timur. Bokova ingin berdialog, tapi selalu berbicara secara blak-blakan.
Irina Bokova berambisi tinggi ingin meningkatkan dialog antara kaum Muslim, Yahudi dan Kristen di dunia. Dia ingin meningkatkan rasa saling menghormati dan mendukung toleransi. Tetapi dalam sebuah wawancara dengan Radio Nederland Wereldomroep Bokova menunjukkan sikap yang menentang burka– busana wanita tradisional yang menutupi hampir seluruh tubuh dan dipakai di antara lain Afghanistan.
Saya anti burka, kata Irina Bokova. Beberapa perempuan yang mengenakan burka kesulitan melihat cahaya. Burka membuat perempuan merasa minder, menyebabkan masalah dan membuat mereka merasa tidak setara dengan kaum laki-laki
“Saya anti burka, kata Irina Bokova. Beberapa perempuan yang mengenakan burka kesulitan melihat cahaya. Burka membuat perempuan merasa minder, menyebabkan masalah dan membuat mereka merasa tidak setara dengan kaum laki-laki.”
Percaya diri
Direktur baru Unesco ini tampak keras. Baginya burka sangat negatif. Apalagi setelah busana yang menutupi hampir seluruh tubuh wanita itu semakin banyak disinyalir di kota-kota Eropa Barat. Menurut Bokova perempuan yang mengenakan burka harus dibuat lebih percaya diri.
“Unesco harus menyediakan pendidikan, pendidikan dan pendidikan bagi kaum perempuan. Hanya dengan cara itu kami secara bertahap akan bisa mengubah mentalitas dan perilaku perempuan-perempuan itu. Kami jangan berkata: saya anti burka. Kami harus mengubah masyarakat, mendididik kaum perempuan dan menempatkan mereka di posisi puncak. Dan dengan demikian kami juga dapat mengubah mereka.”
Bokova menilai kehadiran burka, terutama di Eropa Barat, sebagai benturan budaya. Dan itu harus dipecahkan, yang menurutnya berarti: melarang burka
Ungkapan kerasnya terhadap burqa terasa sangat mencolok karena sejauh ini Unesco selalu mendukung rasa saling mengerti dan toleransi. Tapi Bokova menilai kehadiran burka, terutama di Eropa Barat, sebagai benturan budaya. Dan itu harus dipecahkan, yang menurutnya berarti: melarang burka.
Irina Bokova mengalahkan Farouk Hosni dalam persaingan meraih kursi ketua Unesco. Sejak lama Hosni dianggap favorit menjadi direktur Unesco, tetapi akhirnya batal, kemungkinan dikarena ucapan-ucapan Farouk yang antisemit dan kontroversial.
Komunis
Bokova, 57 tahun, menjadi utusan Bulgaria di Unesco sejak 2005. Ia dibesarkan di kalangan elite Bulgaria yang represif dan komunis. Irina mengenyam pendidikan di Moskou, lalu bekerja sebagai diplomat atas nama rezim komunis. (aa/rnw)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!